Mengenang Faisal Basri yang Bersuara Lantang Mengkritisi Pemerintahan Jokowi

Kamis, 05 September 2024 - 10:32 WIB
Rektor Universitas Paramadina, Didik J Rachbini mengenang sahabatnya, Faisal Basri yang berdiri dan bersuara lantang mengkritisi pemerintahan Jokowi. Foto/Dok
JAKARTA - Faisal Basri , seorang ekonom pendiri Indef yang sudah dikenal luas dikenang oleh sahabatnya sebagai, sosok yang idealis dan sangat berintegritas. Faisal Basri yang meninggal dunia hari ini, Kamis (5/9/2024) di RS Mayapada, Kuningan pada usia 65 tahun membuat banyak pihak merasa kehilangan.



Salah satunya Rektor Universitas Paramadina, Didik J Rachbini yang mengatakan, Faisal Basri sering dipandang sebagai sosok yang idealis, dengan prinsip yang kuat mengenai bagaimana ekonomi dan politik harus dikelola demi kepentingan publik.



Didik sedikit bercerita pada suatu sore, kira-kira 7 tahun yang lalu di forum terbatas pimpinan redaksi, saya berdiskusi dengan Muhaimin Iskandar yang bergumam tentang keadaan bahwa opposisi nihil. Muhaimin menyebut hanya Faisal Basri yang berdiri dan bersuara lantang mengkritisi pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi yang mulai menjadi otoriter. Jokowi mulai menampilkan sosok tiran tetapi tersembunyi dengan sempurna.

"Faisal Basri adalah sosok yang tegas dan berani dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, transparansi, akuntabilitas, dan keadilan dalam ekonomi dan politik Indonesia," ungkap Didik.



Meskipun tidak menduduki jabatan formal di partai atau pemerintahan, menurutnya kiprah Faisal Basri baik sebagai akademisi maupun aktivis ekonomi-politik telah memberikan dampak besar dalam mendorong reformasi dan perbaikan kebijakan dan demokrasi secara luas di Indonesia

Faisal Basri bersama Didik J. Rachbini, Fadhil Hasan, Didin Damanhuri, dan Nawir Messi terlibat dalam membangun INDEF, institusi bereputasi, kritis dan progresif dalam menilai kebijakan ekonomi Indonesia.

"Pandangan Faisal dengan saya tidak berbeda, kesamaan pandangan dalam hal kemandirian analisis ekonomi dan keinginan mendorong reformasi ekonomi yang lebih adil dan pro-rakyat. Tetapi Faisal lebih berani, gamblang dan terus terang sehingga tidak aneh seperti politisi kancil Muhaimin yang berada di dalam koalisi pada periode 1 pemerintahan Jokowi menyesalkan demokrasi yang absen opposisi," ungkapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More