China Menyetujui Rencana Menaikkan Usia Pensiun Per Januari 2025

Sabtu, 14 September 2024 - 07:34 WIB
Badan legislatif tertinggi China telah menyetujui proposal untuk menaikkan usia pensiun. Foto/Dok
HONG KONG - Badan legislatif tertinggi China telah menyetujui proposal untuk menaikkan usia pensiun . Seperti dilaporkan oleh kantor berita Xinhua, ada upaya mempercepat perombakan Undang-undang (UU) berusia puluhan tahun untuk mengatasi tekanan ekonomi dari tenaga kerja yang menyusut.



Usia pensiun China saat ini termasuk yang terendah secara global. Reformasi dinilai sangat mendesak, dengan harapan hidup di China telah meningkat menjadi 78 tahun pada tahun 2021 dari sekitar 44 tahun pada tahun 1960 dan diproyeksikan melebihi 80 tahun pada tahun 2050.



Pada saat yang sama, populasi pekerja dibutuhkan. Usia pensiun akan dinaikkan untuk pria menjadi 63 tahun dari 60 tahun, sedangkan untuk wanita akan dinaikkan menjadi 58 tahun dari 55 tahun. Untuk wanita dalam pekerjaan kerah biru akan ditingkatkan menjadi 55 dari 50 tahun sebelumnya.



Perubahan tersebut akan mulai berlaku pada 1 Januari 2025 dan diterapkan selama periode 15 tahun. Membuat orang bekerja lebih lama, akan mengurangi tekanan pada anggaran pensiun dengan banyak provinsi China yang sudah terhuyung-huyung karena defisit yang membesar.

Tetapi menunda pembayaran pensiun dan mengharuskan pekerja yang lebih tua untuk tetap bekerja lebih lama, mungkin tidak disambut baik oleh mereka semua. Ratusan ribu orang turun ke media sosial setelah Xinhua melaporkan bahwa anggota parlemen China membahas topik tersebut pada 10 September, dengan banyak yang menyatakan keprihatinan akan ada lebih banyak pencari kerja ketika lowongan yang ada justru menyusut.

"Dengan menaikkan usia pensiun, pemerintah dapat meningkatkan tingkat partisipasi angkatan kerja, membantu mengurangi efek buruk dari penuaan populasi," kata Xiujian Peng, peneliti senior di Pusat Studi Kebijakan di Universitas Victoria di Australia.

"Pemerintah harus mengambil tindakan. Jika populasi terus menurun, penyusutan angkatan kerja akan semakin cepat, selanjutnya bisa berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More