Smelter Freeport dan Amman Beroperasi Pekan Depan, Total Investasi Rp60 Triliun

Kamis, 19 September 2024 - 19:25 WIB
Freeport Indonesia memulai pengiriman perdana konsentrat tembaga dari Pelabuhan Amamapare, Mimika, Papua Tengah pada Kamis (13/6/2024). FOTO/PTFI
JAKARTA - Presiden Jokowi mengungkapkan smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur (Jatim) dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) bakal beroperasi pada minggu depan.

"Minggu depan akan ada dua smelter besar yang investasinya kurang lebih Rp50 sampai Rp60 triliun sudah beroperasi yaitu di Amman di Sumbawa dan Freeport di Gresik," ujar Jokowi saat menghadiri Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia XXII & Seminar Nasional 2024 di Surakarta, Kamis (19/9/2024).

Baca Juga: Cerita Jokowi Akan Digulingkan saat Ambil Alih Freeport

Pada kesempatan itu, Jokowi juga menegaskan bahwa Freeport bukan milik Amerika. Dia menegaskan Freeport adalah milik Indonesia dimana sahamnya kini telah dimiliki MIND ID 51%. Bahkan, katanya saham Freeport juga akan terus bertambah, sebentar lagi akan 61% yang menjadi milik Indonesia.



"Hati-hati kalau kita bicara Freeport sekarang bukan milik Amerika, karena orang masih Freeport itu sudah milik Indonesia, itu sudah dimiliki Mind id 51%, dulu kita hanya punya 9% sekarang sudah kita miliki 51% dan sebentar lagi akan menjadi 61%, pokoknya kita akan terus ambil," kata Jokowi.

Jokowi juga menegaskan bahwa hilirisasi akan terus menjadi prioritas pemerintah. "Dari tembaga yang saya lihat di lapangan menjadi barang-barang sudah jadi ke copper foil, kabel, rangka mobil."

Tak hanya itu, Jokowi juga mengatakan akan meresmikan smelter bauksit di Bintan, Kepulauan Riau dan di Mempawah, Kalimantan Barat dalam rangka meningkatkan nilai tambah bauksit.

"Hilirisasi di bauksit, sudah jadi yang satu di Bintan kemudian minggu depan saya juga akan resmikan di Mempawah, di Kalbar. Jadi lagi satu jadi ada dua. Dari sini nanti akan jadi yang Mempawah ini miliknya BUMN, akan jadi alumunium, velg mobil, body pesawat semuanya,” papar Jokowi.

Jokowi juga mengatakan bahwa di dalam posisi dunia yang normal, tidak mungkin Indonesia melakukan hilirisasi pasti akan dicegat oleh negara-negara maju. "Bapak ibu, pada posisi normal. Pada posisi dunia normal kita tidak mungkin melakukan ini pasti akan dicegat oleh negara-negara maju. Pasti itu."
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More