Suku Bunga BI Dipangkas Jadi 6%, KPR Bank Seharusnya Turun
Jum'at, 20 September 2024 - 15:36 WIB
Untuk sentimen, ada dampak positif dari penurunan suku bunga umumnya terjadi di pasar keuangan dan sektor riil. Penurunan suku bunga dapat mendorong permintaan kredit, meningkatkan investasi, dan mendorong konsumsi, sehingga memicu pertumbuhan ekonomi.
Di pasar saham, penurunan suku bunga sering dianggap sebagai sinyal yang baik karena dapat mengurangi beban biaya pinjaman perusahaan dan meningkatkan keuntungan. "Selain itu, bagi sektor properti dan otomotif, penurunan suku bunga dapat meningkatkan permintaan konsumen," jelas Arianto.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memutuskan menurunkan BI Rate 25 basis poin (bps) menjadi 6 persen. Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan keputusan ini konsisten dengan tetap rendahnya prakiraan inflasi pada 2024 dan 2025 yang terkendali dalam sasaran yang ditetapkan pemerintah.
"Rapat dewan gubernur BI 17-18 September 2024 memutuskan untuk menurunkan BI Rate 25 basis poin menjadi 6 persen demikian deposit facility turun 25 bps menjadi 5,25 persen lending facility 25 bps jadi 6,75 persen," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (18/9).
Di pasar saham, penurunan suku bunga sering dianggap sebagai sinyal yang baik karena dapat mengurangi beban biaya pinjaman perusahaan dan meningkatkan keuntungan. "Selain itu, bagi sektor properti dan otomotif, penurunan suku bunga dapat meningkatkan permintaan konsumen," jelas Arianto.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memutuskan menurunkan BI Rate 25 basis poin (bps) menjadi 6 persen. Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan keputusan ini konsisten dengan tetap rendahnya prakiraan inflasi pada 2024 dan 2025 yang terkendali dalam sasaran yang ditetapkan pemerintah.
"Rapat dewan gubernur BI 17-18 September 2024 memutuskan untuk menurunkan BI Rate 25 basis poin menjadi 6 persen demikian deposit facility turun 25 bps menjadi 5,25 persen lending facility 25 bps jadi 6,75 persen," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (18/9).
(nng)
tulis komentar anda