Munafik, Diam-diam Mayoritas Perusahaan Eropa Tetap Berbisnis dengan Rusia

Sabtu, 21 September 2024 - 19:20 WIB
Mayoritas perusahaan besar Eropa tetap berbisnis dengan Rusia meski ada sanksi terhadap Moskow. FOTO/Ilustrasi/Dok.
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto menyindir negara-negara Eropa yang bersikap munafik terkait sanksi pada Rusia. Menurut dia, sejumlah besar perusahaan di Uni Eropa (UE) secara diam-diam terus berbisnis dengan Rusia meskipun ada sanksi dari blok tersebut.

"Di sini saya ingin mengecewakan para idealis, karena situasinya adalah semua orang di Eropa melakukan ini," kata Szijjarto di Budapest, dilansir Russia Today, Sabtu (21/9/2024).



Dia menambahkan, perbedaan antara Hongaria dan negara-negara Eropa yang lain secara umum adalah bahwa pemerintahnya berbicara dengan jujur dan terbuka tentang masalah ini. "Seluruh Eropa berbisnis dengan Rusia, tetapi beberapa menyangkal ini; kami tidak membutuhkan itu," cetusnya.



Szijjarto menambahkan bahwa Hongaria tidak setuju dengan sanksi tersebut, tetapi karena ini adalah kebijakan UE, Budapest menghormatinya. Hongaria biasanya memveto proposal UE tertentu jika proposal tersebut benar-benar merugikan kepentingan nasionalnya, seraya menambahkan bahwa mengembangkan kerja sama ekonomi dengan Rusia adalah salah satu kepentingan tersebut.



UE memberlakukan sanksi terhadap Moskow pada tahun 2014, dan memperluasnya setelah konflik Ukraina meningkat pada tahun 2022. Sasaran utamanya adalah sektor-sektor bernilai tinggi dari ekonomi Rusia, termasuk energi, keuangan, dan perdagangan.

Hongaria telah lama berselisih dengan UE atas pendekatannya terhadap konflik Ukraina dan kebijakan sanksinya terhadap Moskow. Hal ini mempersulit UE untuk menyetujui pembatasan baru, Euractiv melaporkan pada bulan Agustus, mengutip sumber-sumber diplomatik.

Banyak pakar di Rusia dan Barat telah memperingatkan bahwa sanksi sepihak membawa lebih banyak kerugian bagi negara-negara yang memberlakukannya daripada bagi Rusia sendiri.

Pejabat UE juga telah mengakui bahwa Moskow telah berhasil menghindari pembatasan tersebut. Pada bulan Juni, data Kementerian Keuangan menunjukkan bahwa pendapatan anggaran Rusia dari minyak dan gas melonjak sebesar 73,5% pada bulan Januari-Mei tahun ini, dibandingkan dengan lima bulan pertama tahun 2023.
(fjo)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More