Pesantren Ikut Berperan Percepat Pemulihan Ekonomi
Kamis, 27 Agustus 2020 - 19:16 WIB
JAKARTA - Pemerintah saat ini tengah gencar mengupayakan pemulihan ekonomi dalam berbagai aspek, tidak terkecuali aspek ekonomi di lingkungan pondok pesantren .
"Diperlukan sinergi program berbagai stakeholder baik pemerintah, swasta nasional, dan pondok pesantren dalam mengimplementasikan pengembangan ekosistem keuangan syariah di pondok pesantren secara terintegrasi," tutur Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir di Jakarta, Kamis (27/8/2020).
Iskandar menilai pentingnya peran pondok pesantren. Mengingat tingginya jumlah pesantren di Indonesia, yakni sekitar 28.194 pesantren. Dari jumlah itu, sebanyak 44% atau sekitar 12.400 pesantren terbukti mempunyai potensi ekonomi di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.
"Peran pesantren menjadi sangat relevan dan strategis dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Kita harapkan pesantren dapat berdampak pada lingkungan sekitarnya dan lebih luas lagi," ujar Iskandar. Baca Juga: Pesantren dan Terobosan Pemberdayaan Ekonomi Umat
Selain itu, terdapat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah antara lain meliputi edukasi/literasi keuangan, sosialisasi kredit program, tabungan santri, kartu santri, nabung emas clean & gold, Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah, Bank Wakaf Mikro (BWM), pembiayan fintech, lakupandai, penguatan kelembagaan ekonomi pesantren seperti Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP) Santri, kios digital kopontren, dan monitoring berbasis digital (iPesantren). "iPesantren dengan digitalisasinya menjadi salah satu solusi interaksi ekonomi tanpa perlu melakukan pertemuan fisik," tandasnya.
"Diperlukan sinergi program berbagai stakeholder baik pemerintah, swasta nasional, dan pondok pesantren dalam mengimplementasikan pengembangan ekosistem keuangan syariah di pondok pesantren secara terintegrasi," tutur Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir di Jakarta, Kamis (27/8/2020).
Iskandar menilai pentingnya peran pondok pesantren. Mengingat tingginya jumlah pesantren di Indonesia, yakni sekitar 28.194 pesantren. Dari jumlah itu, sebanyak 44% atau sekitar 12.400 pesantren terbukti mempunyai potensi ekonomi di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.
"Peran pesantren menjadi sangat relevan dan strategis dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Kita harapkan pesantren dapat berdampak pada lingkungan sekitarnya dan lebih luas lagi," ujar Iskandar. Baca Juga: Pesantren dan Terobosan Pemberdayaan Ekonomi Umat
Selain itu, terdapat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah antara lain meliputi edukasi/literasi keuangan, sosialisasi kredit program, tabungan santri, kartu santri, nabung emas clean & gold, Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah, Bank Wakaf Mikro (BWM), pembiayan fintech, lakupandai, penguatan kelembagaan ekonomi pesantren seperti Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP) Santri, kios digital kopontren, dan monitoring berbasis digital (iPesantren). "iPesantren dengan digitalisasinya menjadi salah satu solusi interaksi ekonomi tanpa perlu melakukan pertemuan fisik," tandasnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda