Bantu Pesantren Kembangkan Bisnis lewat Program Santrichain Business Class
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pesantren , sebagai lembaga pendidikan tradisional di Indonesia memiliki potensi besar untuk membangun kemandirian ekonomi melalui pengembangan bisnis . Dalam upaya meningkatkan kapasitas bisnis pesantren, Santrichain telah meluncurkan program inovatif yang diberi nama "Santrichain Business Class".
Pesantren selama ini dikenal sebagai lembaga pendidikan keagamaan, telah menjadi pusat pembelajaran yang memainkan peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai agama, moral, dan sosial kepada generasi muda. Namun dengan berkembangnya zaman, tantangan ekonomi semakin kompleks, dan pesantren dihadapkan pada kebutuhan untuk mengembangkan model bisnis yang berkelanjutan.
Santrichain Business Class hadir sebagai solusi inovatif yang bertujuan untuk membantu pesantren mengembangkan potensi bisnisnya melalui pemanfaatan teknologi beserta turunannya. "Program ini menawarkan serangkaian pelatihan dan pembinaan bagi pengelola pesantren dalam berbagai aspek bisnis, mulai dari manajemen keuangan, pemasaran digital, hingga pengelolaan rantai pasok," terang CEO PT Digdaya Pesantren Indonesia, Ahmad Luthfi.
Lebih lanjut diterangkan, salah satu keunggulan utama dari program ini adalah pemberian pelatihan soft skill dan hard skill bagi talenta pesantren yang dimentori langsung oleh para praktisi dan profesional di bidangnya.
"Tentu program ini dimaksudkan untuk menyasar bidang bisnis pesantren agar meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka menyiapkan talenta pesantren dalam menghadapi tantangan bisnis dan ekonomi ke depan," sambungnya.
Selain itu melalui kerja sama dengan pelaku bisnis lokal maupun internasional, pesantren yang mengikuti program Santrichain Business Class juga memiliki kesempatan untuk menjalin kemitraan yang saling menguntungkan. Dengan demikian, pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga pusat ekonomi yang berkelanjutan di komunitas mereka.
Melalui program Santrichain Business Class, diharapkan pesantren dapat menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja baru, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Dengan memanfaatkan potensi bisnis mereka secara optimal, pesantren dapat menjadi lembaga yang lebih mandiri dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.
"Dengan demikian, program Santrichain Business Class bukan hanya sekadar sebuah inovasi dalam pengembangan bisnis pesantren, tetapi juga sebuah langkah konkrit menuju pemberdayaan ekonomi lokal melalui kolaborasi antara pesantren, teknologi, dan komunitas bisnis," paparnya.
Pesantren selama ini dikenal sebagai lembaga pendidikan keagamaan, telah menjadi pusat pembelajaran yang memainkan peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai agama, moral, dan sosial kepada generasi muda. Namun dengan berkembangnya zaman, tantangan ekonomi semakin kompleks, dan pesantren dihadapkan pada kebutuhan untuk mengembangkan model bisnis yang berkelanjutan.
Santrichain Business Class hadir sebagai solusi inovatif yang bertujuan untuk membantu pesantren mengembangkan potensi bisnisnya melalui pemanfaatan teknologi beserta turunannya. "Program ini menawarkan serangkaian pelatihan dan pembinaan bagi pengelola pesantren dalam berbagai aspek bisnis, mulai dari manajemen keuangan, pemasaran digital, hingga pengelolaan rantai pasok," terang CEO PT Digdaya Pesantren Indonesia, Ahmad Luthfi.
Lebih lanjut diterangkan, salah satu keunggulan utama dari program ini adalah pemberian pelatihan soft skill dan hard skill bagi talenta pesantren yang dimentori langsung oleh para praktisi dan profesional di bidangnya.
"Tentu program ini dimaksudkan untuk menyasar bidang bisnis pesantren agar meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka menyiapkan talenta pesantren dalam menghadapi tantangan bisnis dan ekonomi ke depan," sambungnya.
Selain itu melalui kerja sama dengan pelaku bisnis lokal maupun internasional, pesantren yang mengikuti program Santrichain Business Class juga memiliki kesempatan untuk menjalin kemitraan yang saling menguntungkan. Dengan demikian, pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga pusat ekonomi yang berkelanjutan di komunitas mereka.
Melalui program Santrichain Business Class, diharapkan pesantren dapat menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja baru, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Dengan memanfaatkan potensi bisnis mereka secara optimal, pesantren dapat menjadi lembaga yang lebih mandiri dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.
"Dengan demikian, program Santrichain Business Class bukan hanya sekadar sebuah inovasi dalam pengembangan bisnis pesantren, tetapi juga sebuah langkah konkrit menuju pemberdayaan ekonomi lokal melalui kolaborasi antara pesantren, teknologi, dan komunitas bisnis," paparnya.
(akr)