Wajah Kelas Menengah Lesu, Thomas Djiwandono Sebut Jadi PR Prabowo
Kamis, 26 September 2024 - 08:33 WIB
JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono menilai kelas menengah yang turun adalah dampak pasca pandemi Covid-19.
Menurut Thomas, anjloknya kelompok kelas menengah tersebut merupakan tantangan bagi pemerintahan Prabowo Subianto menuju Indonesia Maju.
"Saya rasa ini memang menjadi PR pemerintahan Pak Prabowo yang utama bagaimana supaya kita mencari solusi jangka panjang ya untuk kembali ke level pra pandemi," kata Thomas dalam media gathering, di Anyer, Rabu (25/9/2024).
Baca Juga: Kejatuhan Kelas Menengah Indonesia, Makan Tabungan Jadi Pertanda
Thomas menegaskan bahwa pandemi Covid-19 yang terutama terjadi dalam periode 2020-2022 telah membuat aktivitas ekonomi menurun, dan dampaknya menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Sehingga, lanjut Thomas, dampak pandemi merupakan faktor eksternal yang merupakan buntut dari kondisi pandemi, dan itu terlepas dari kebijakan pemerintah
"Jadi jangan dianggap (karena) ada kebijakan tertentu tiba-tiba kelas menengah turun terus. Saya garisbawahi bahwa tantangan-tantangan yang dihadapi oleh kelas menengah ini bukan karena kebijakan yang kurang," ungkap Thomas.
Baca Juga: Pengakuan Bos BCA: 6 Bulan Terakhir Banyak Nasabah Makan Tabungan
Di samping itu, Thomas juga menyampaikan pandangannya mengenai spending atau pengeluaran dari kelompok kalangan menengah. Dia mengkritisi pengeluaran yang besar pada sektor makanan.
"Sekarang spendingnya lebih banyak di-shift ke makanan, ini menunjukkan bahwa spending yang tadinya baju, jalan-jalan, sekarang berubah. Ini memang menjadi suatu hal yang dicermati betul," jelasnya.
Lebih lanjut, Thomas memastikan Kementerian Keuangan memiliki konsentrasi pada permasalahan anjloknya kelompok kelas menengah, terutama digodok di Badan Kebijakan Fiskal (BKF).
Menurut Thomas, anjloknya kelompok kelas menengah tersebut merupakan tantangan bagi pemerintahan Prabowo Subianto menuju Indonesia Maju.
"Saya rasa ini memang menjadi PR pemerintahan Pak Prabowo yang utama bagaimana supaya kita mencari solusi jangka panjang ya untuk kembali ke level pra pandemi," kata Thomas dalam media gathering, di Anyer, Rabu (25/9/2024).
Baca Juga: Kejatuhan Kelas Menengah Indonesia, Makan Tabungan Jadi Pertanda
Thomas menegaskan bahwa pandemi Covid-19 yang terutama terjadi dalam periode 2020-2022 telah membuat aktivitas ekonomi menurun, dan dampaknya menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Sehingga, lanjut Thomas, dampak pandemi merupakan faktor eksternal yang merupakan buntut dari kondisi pandemi, dan itu terlepas dari kebijakan pemerintah
"Jadi jangan dianggap (karena) ada kebijakan tertentu tiba-tiba kelas menengah turun terus. Saya garisbawahi bahwa tantangan-tantangan yang dihadapi oleh kelas menengah ini bukan karena kebijakan yang kurang," ungkap Thomas.
Baca Juga: Pengakuan Bos BCA: 6 Bulan Terakhir Banyak Nasabah Makan Tabungan
Di samping itu, Thomas juga menyampaikan pandangannya mengenai spending atau pengeluaran dari kelompok kalangan menengah. Dia mengkritisi pengeluaran yang besar pada sektor makanan.
"Sekarang spendingnya lebih banyak di-shift ke makanan, ini menunjukkan bahwa spending yang tadinya baju, jalan-jalan, sekarang berubah. Ini memang menjadi suatu hal yang dicermati betul," jelasnya.
Lebih lanjut, Thomas memastikan Kementerian Keuangan memiliki konsentrasi pada permasalahan anjloknya kelompok kelas menengah, terutama digodok di Badan Kebijakan Fiskal (BKF).
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda