Rusia Ungkap Syarat Utama Bergabung dengan BRICS, Apa Saja?

Jum'at, 04 Oktober 2024 - 11:09 WIB
Rusia menguraikan salah satu syarat bergabung bersama dengan BRICS, yang diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov. Foto/Dok
JAKARTA - Rusia menguraikan salah satu syarat bergabung bersama dengan BRICS , yang diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov. Bagi para pelamar BRICS ditekankan tidak dapat menjatuhkan sanksi di antara sesama negara anggota dalam blok ekonomi negara berkembang, tersebut.



BRICS yang awalnya dibentuk sebagai asosiasi informal Brasil, Rusia, India dan China telah berkembang menjadi sembilan negara anggota dan diperkirakan akan terus diperluas untuk dibahas pada KTT di Kazan, Rusia pada akhir bulan ini.



"Seseorang perlu mengejar kebijakan berdaulat, memiliki peran penting dalam urusan internasional dan regional, membangun hubungan bertetangga yang baik dan bersahabat dengan negara-negara BRICS, dan tidak bergabung dalam sanksi yang tidak sah terhadap anggota asosiasi," kata Ryabkov pada konferensi pers di Moskow.



Hal itu disampaikan oleh Ryabkov, ketika ditanya tentang kondisi apa saja yang diharuskan untuk menjadi calon anggota BRICS. Sementara itu Moskow menganggap sanksi Barat yang dijatuhkan oleh AS dan sekutunya atas konflik Ukraina sebagai tindakan ilegal dan tidak sah.

Sementara itu Rusia dijadwalkan menjadi tuan rumah KTT tahunan BRICS di Kazan akhir bulan ini, sebagai pemegang kursi bergulir kelompok saat ini. Di antara negara-negara yang saat ini berminat bergabung bersama BRICS adalah, Aljazair, Bangladesh, Bahrain, Belarusia, Bolivia, Kuba, Honduras, Indonesia, Kazakhstan, Kuwait, Maroko, Nigeria, Palestina, Senegal, Thailand, Venezuela dan Vietnam.

"Pintu ke BRICS tetap terbuka," kata Ryabkov kepada wartawan, tetapi ekspansi seharusnya tidak menjadi akhir bagi dirinya sendiri.

Tujuan Rusia tahun ini adalah untuk "memastikan integrasi organik dan penuh" dari anggota yang baru-baru ini diterima ke dalam "arsitektur multifaset kemitraan BRICS," sambil mempertahankan dinamika dan efektivitas mekanisme dan format asosiasi internasional, jelasnya.

Perluasan BRICS terus didorong untuk tujuan meningkatkan kemampuan dan otoritas internasional. Ryabkov mengingatkan wartawan bahwa semua keputusan dalam asosiasi dibuat berdasarkan konsensus.

Didirikan pada tahun 2006, BRICS kemudian mengakui Afrika Selatan pada tahun 2011. Selanjutnya pada awal tahun 2024, BRICS juga menyambut Mesir, Ethiopia, Iran, dan UEA sebagai anggota baru, meski memutuskan untuk mempertahankan akronim lima huruf para pendiri asli.

Negara-negara anggota BRICS saat ini menyumbang sekitar 46% dari populasi dunia dan lebih dari 36% dari PDB global, menurut perkiraan oleh lembaga keuangan global. Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan, bulan lalu bahwa setidaknya 34 negara telah menyatakan minat untuk bergabung dengan BRICS.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More