PLN EPI Dorong Pengembangan Hidrogen Hijau dalam Transisi Energi
Kamis, 17 Oktober 2024 - 07:49 WIB
JAKARTA - PLN Energi Primer Indonesia ( PLN EPI ) menegaskan komitmen mendukung agenda transisi energi melalui pengembangan hidrogen hijau . Hal itu juga sebagai bagian dari upaya mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
"PLN berkomitmen untuk berada di garis depan dalam pengembangan hidrogen hijau di Indonesia," ujar Direktur Gas dan BBM PLN EPI Rakhmad Dewanto dalam keterangannya, Kamis (17/10/2024).
Dalam acara Mutual Construction China-Indonesia Forum 2024, Rakhmad memaparkan langkah-langkah strategis yang diambil PLN EPI untuk mempercepat penggunaan hidrogen hijau di sektor energi nasional. PLN EPI berfokus pada penyediaan energi bersih untuk konsumsi domestik, tetapi juga mengembangkan infrastruktur dan teknologi yang memungkinkan Indonesia menjadi pemain global dalam ekosistem hidrogen hijau.
Hingga saat ini, jelas dia, PLN Grup telah mengembangkan beberapa proyek kunci terkait hidrogen hijau, di antaranya pembangunan green hydrogen plant di Kamojang yang merupakan pabrik hidrogen hijau geotermal pertama di Asia Tenggara. Dengan kapasitas produksi 12 kilogram per hari atau 4,68 ton per tahun, fasilitas ini menjadi bukti komitmen PLN terhadap inovasi energi berkelanjutan.
Fasilitas ini memasok hidrogen hijau ke Pusat Hidrogen Senayan, yang mendukung inisiatif penelitian dan pengembangan PLN dan mendukung kebutuhan energi bersih untuk transportasi dan industri. Selain itu hidrogen hijau ini juga memasok ke Hydrogen Refueling Stations (HRS) pertama di Indonesia yang terletak di Senayan.
Pembangunan HRS ini, kata dia, merupakan wujud komitmen PLN untuk membangun ekosistem mobilitas hidrogen berkelanjutan di Indonesia. Fasilitas ini mendukung permintaan transportasi bersih yang terus meningkat dengan mengubah hidrogen hijau menjadi energi yang dapat digunakan untuk kendaraan bertenaga hidrogen.
"HRS ini menawarkan pengalaman pengisian bahan bakar yang serupa dengan stasiun (bahan bakar) konvensional. Ini adalah bagian dari kontribusi kami untuk mengurangi gas rumah kaca secara signifikan," tegasnya.
Inisiatif ini juga sejalan dengan visi Pemerintah Indonesia untuk mempercepat transisi energi, mengurangi emisi karbon, dan mempromosikan penggunaan energi terbarukan. Hidrogen hijau dianggap sebagai solusi jangka panjang yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mampu memenuhi kebutuhan energi yang semakin meningkat di masa depan.
"PLN berkomitmen untuk berada di garis depan dalam pengembangan hidrogen hijau di Indonesia," ujar Direktur Gas dan BBM PLN EPI Rakhmad Dewanto dalam keterangannya, Kamis (17/10/2024).
Dalam acara Mutual Construction China-Indonesia Forum 2024, Rakhmad memaparkan langkah-langkah strategis yang diambil PLN EPI untuk mempercepat penggunaan hidrogen hijau di sektor energi nasional. PLN EPI berfokus pada penyediaan energi bersih untuk konsumsi domestik, tetapi juga mengembangkan infrastruktur dan teknologi yang memungkinkan Indonesia menjadi pemain global dalam ekosistem hidrogen hijau.
Hingga saat ini, jelas dia, PLN Grup telah mengembangkan beberapa proyek kunci terkait hidrogen hijau, di antaranya pembangunan green hydrogen plant di Kamojang yang merupakan pabrik hidrogen hijau geotermal pertama di Asia Tenggara. Dengan kapasitas produksi 12 kilogram per hari atau 4,68 ton per tahun, fasilitas ini menjadi bukti komitmen PLN terhadap inovasi energi berkelanjutan.
Fasilitas ini memasok hidrogen hijau ke Pusat Hidrogen Senayan, yang mendukung inisiatif penelitian dan pengembangan PLN dan mendukung kebutuhan energi bersih untuk transportasi dan industri. Selain itu hidrogen hijau ini juga memasok ke Hydrogen Refueling Stations (HRS) pertama di Indonesia yang terletak di Senayan.
Pembangunan HRS ini, kata dia, merupakan wujud komitmen PLN untuk membangun ekosistem mobilitas hidrogen berkelanjutan di Indonesia. Fasilitas ini mendukung permintaan transportasi bersih yang terus meningkat dengan mengubah hidrogen hijau menjadi energi yang dapat digunakan untuk kendaraan bertenaga hidrogen.
"HRS ini menawarkan pengalaman pengisian bahan bakar yang serupa dengan stasiun (bahan bakar) konvensional. Ini adalah bagian dari kontribusi kami untuk mengurangi gas rumah kaca secara signifikan," tegasnya.
Inisiatif ini juga sejalan dengan visi Pemerintah Indonesia untuk mempercepat transisi energi, mengurangi emisi karbon, dan mempromosikan penggunaan energi terbarukan. Hidrogen hijau dianggap sebagai solusi jangka panjang yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mampu memenuhi kebutuhan energi yang semakin meningkat di masa depan.
tulis komentar anda