Irpom Dorong Petani Nganjuk Percepat Tanam hingga Tiga Kali Setahun
Jum'at, 18 Oktober 2024 - 15:07 WIB
Sebagai informasi, Kementerian Pertanian bersama seluruh pemerintah daerah (provinsi, kabupaten/kota) gencar menjalankan program pompanisasi sebagai upaya akselerasi pertanaman menghadapi kekeringan dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber air untuk Penambahan Areal Tanam (PAT).
Pada kesempatan lain, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Andi Nur Alam Syah menjelaskan, luas layanan irigasi perpompaan minimal 10 Ha (Tanaman Pangan), 4 Ha (Hortikultura) dan 1 Ha (Peternakan).
"Yang utama adalah sumber airnya, kegiatan Irpom ini harus memiliki sumber air baik air permukaan berupa sungai, mata air, saluran pembuang, maupun air tanah yang tersedia untuk mendukung PAT," ujarnya.
Andi menambahkan, walaupun posisi air di bawah permukaan lahan pertanian tidak masalah. Itu karena menggunakan pompa untuk pemanfaatannya.
"Dengan demikian lahan pertanian yang tidak terjangkau dengan irigasi waduk dan bendung yang umumnya secara gravitasi, masih bisa mendapatkan air irigasi," ucapnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, diberbagai kesempatan menjelaskan, jika saat ini dunia sedang menghadapi krisis pangan dan kelaparan akibat El Nino yang menyebabkan kekeringan, sehingga perlu adanya tindakan-tindakan cepat agar Indonesia tetap berdaulat pangan ditengah krisis yang melanda.
“Kita sedang Menghadapi ancaman perubahan iklim ekstrem, jadi kita harus bersama-sama bergerak, Jika seluruh provinsi bisa mencapai target pertambahan areal tanam dan menghasilkan minimal dua kali panen dengan produktivitas 5 ton per hektare, maka masalah defisit pangan dapat kita atasi” tutur Mentan Andi Amran Sulaiman.
Pada kesempatan lain, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Andi Nur Alam Syah menjelaskan, luas layanan irigasi perpompaan minimal 10 Ha (Tanaman Pangan), 4 Ha (Hortikultura) dan 1 Ha (Peternakan).
"Yang utama adalah sumber airnya, kegiatan Irpom ini harus memiliki sumber air baik air permukaan berupa sungai, mata air, saluran pembuang, maupun air tanah yang tersedia untuk mendukung PAT," ujarnya.
Andi menambahkan, walaupun posisi air di bawah permukaan lahan pertanian tidak masalah. Itu karena menggunakan pompa untuk pemanfaatannya.
"Dengan demikian lahan pertanian yang tidak terjangkau dengan irigasi waduk dan bendung yang umumnya secara gravitasi, masih bisa mendapatkan air irigasi," ucapnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, diberbagai kesempatan menjelaskan, jika saat ini dunia sedang menghadapi krisis pangan dan kelaparan akibat El Nino yang menyebabkan kekeringan, sehingga perlu adanya tindakan-tindakan cepat agar Indonesia tetap berdaulat pangan ditengah krisis yang melanda.
“Kita sedang Menghadapi ancaman perubahan iklim ekstrem, jadi kita harus bersama-sama bergerak, Jika seluruh provinsi bisa mencapai target pertambahan areal tanam dan menghasilkan minimal dua kali panen dengan produktivitas 5 ton per hektare, maka masalah defisit pangan dapat kita atasi” tutur Mentan Andi Amran Sulaiman.
(ars)
tulis komentar anda