Target 100 Hari Bahlil di Sektor ESDM: Pembenahan Regulasi!
Senin, 21 Oktober 2024 - 15:47 WIB
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membeberkan target 100 hari yang akan dilakukannya dalam Kabinet Merah Putih. Secara umum, Bahlil menegaskan akan melakukan pembenahan regulasi yang masih tumpang tindih di sektor ESDM .
"Target 100 hari saya melakukan perapian ya, pembenahan terhadap aturan yang tumpang tindih," jelas Bahlil ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (21/10/2024).
Masih berantakannya regulasi dicontohkan Bahlil dalam hal kegiatan eksplorasi migas. Upaya industri untuk menemukan cadangan sumber daya baru menurutnya masih terkendala ratusan perizinan. "Bayangkan, kita mau eksplorasi saja, izinnya sekarang masih ada 100 lebih, ada 129 kalau tidak salah. Sebenarnya izin ini sudah bagus, tapi kita service level agreement yang kurang, kecepatannya. Nah, ini saya lagi cari akalnya," paparnya.
Tumpang tindih aturan menurutnya juga banyak terjadi di sektor Minerba. Bahkan, menurut dia, tumpang tindih aturan ini menyebabkan banyak pejabat di sektor minerba terkena dampaknya.
"Di Minerba itu kan banyak aturan yang tumpang tindih, yang kita lihat banyak teman-teman kami, pejabat sebelumnya yang khususnya di dirjen, yang ikut, apa ya, kena dampak dari persoalan regulasi yang terlalu ribet," ujar Bahlil.
Bahlil bertekad melakukan pembenahan agar regulator maupun dunia usaha ke depan semakin nyaman. "Nah, ini kita akan melakukan perbaikan supaya tidak menyandera pejabat, tapi juga tidak menyiksa atau menghambat pengusaha untuk melakukan percepatan," tandasnya.
Bahlil mengatakan, meski tidak mengalami perubahan dari posisinya di sisa akhir jabatan pemerintah sebelumnya, ia tetap merasa banyak tantangan besar yang harus dihadapinya sebagai menteri ESDM pada pemerintahan kali ini.Menurut Bahlil, ketika Presiden Prabowo Subianto berbicara tentang kedaulatan dan kemandirian energi, maka Kementerian ESDM yang dipimpinnya ini adalah garda terdepan untukmewujudkan cita-cita tersebut.
"Sudah barang tentu ini menjadi tantangan besar, sebab apa harapan Presiden Prabowo dengan berbagai pidatonya termasuk kemarin pidato kenegaraan pertama di MPR bahwa salah satu yang akan didorong itu adalah tentang kedaulatan energi," tuturnya.
"Target 100 hari saya melakukan perapian ya, pembenahan terhadap aturan yang tumpang tindih," jelas Bahlil ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (21/10/2024).
Baca Juga
Masih berantakannya regulasi dicontohkan Bahlil dalam hal kegiatan eksplorasi migas. Upaya industri untuk menemukan cadangan sumber daya baru menurutnya masih terkendala ratusan perizinan. "Bayangkan, kita mau eksplorasi saja, izinnya sekarang masih ada 100 lebih, ada 129 kalau tidak salah. Sebenarnya izin ini sudah bagus, tapi kita service level agreement yang kurang, kecepatannya. Nah, ini saya lagi cari akalnya," paparnya.
Tumpang tindih aturan menurutnya juga banyak terjadi di sektor Minerba. Bahkan, menurut dia, tumpang tindih aturan ini menyebabkan banyak pejabat di sektor minerba terkena dampaknya.
Baca Juga
"Di Minerba itu kan banyak aturan yang tumpang tindih, yang kita lihat banyak teman-teman kami, pejabat sebelumnya yang khususnya di dirjen, yang ikut, apa ya, kena dampak dari persoalan regulasi yang terlalu ribet," ujar Bahlil.
Bahlil bertekad melakukan pembenahan agar regulator maupun dunia usaha ke depan semakin nyaman. "Nah, ini kita akan melakukan perbaikan supaya tidak menyandera pejabat, tapi juga tidak menyiksa atau menghambat pengusaha untuk melakukan percepatan," tandasnya.
Bahlil mengatakan, meski tidak mengalami perubahan dari posisinya di sisa akhir jabatan pemerintah sebelumnya, ia tetap merasa banyak tantangan besar yang harus dihadapinya sebagai menteri ESDM pada pemerintahan kali ini.Menurut Bahlil, ketika Presiden Prabowo Subianto berbicara tentang kedaulatan dan kemandirian energi, maka Kementerian ESDM yang dipimpinnya ini adalah garda terdepan untukmewujudkan cita-cita tersebut.
"Sudah barang tentu ini menjadi tantangan besar, sebab apa harapan Presiden Prabowo dengan berbagai pidatonya termasuk kemarin pidato kenegaraan pertama di MPR bahwa salah satu yang akan didorong itu adalah tentang kedaulatan energi," tuturnya.
(fjo)
tulis komentar anda