Tumbuh Konsisten, Sucofindo Catatkan Aset Rp4,9 Triliun per September 2024
Rabu, 23 Oktober 2024 - 13:17 WIB
JAKARTA - PT Sucofindo terus menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dalam pengelolaan aset perusahaan. Dari Rp3,6 triliun di tahun 2029, perusahaan Testing, Inspection, and Certification (TIC) milik negara ini membukukan total aset sebesar Rp4,9 triliun per September 2024.
Total aset Sucofindo yang merupakan hasil dari ekspansi bisnis layanan jasa inspeksi, pengujian, dan sertifikasi di berbagai sektor industri ini terus meningkat pada 2022 menjadi Rp4,2 triliun didorong oleh diversifikasi layanan di berbagai sektor, seperti mineral dan batu bara, minyak dan gas, hingga pembangkit listrik.
Sementara di tahun 2023, perusahaan TIC ini berhasil meningkatkan total asetnya menjadi Rp4,6 triliun dari jasa inspeksi, supervisi, dan pengujian produk batu bara, analisis dan monitoring kualitas air limbah, termasuk air laut, dan verifikasi peralatan industri migas.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Evi Afiatin menunjukkan menjelaskan, untuk pencapaian pendapatan di tahun 2023 mencapai Rp3,04 triliun dan laba bersih sebesar Rp401 miliar, meningkat dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar Rp2,9 triliun dan laba bersih sebesar Rp351 miliar.
Pencapaian ini, kata dia, tak lepas dari strategi jangka panjang perusahaan yang berfokus pada inovasi layanan mendukung tata kelola pertambangan yang bertanggung jawab, digitalisasi, serta penguatan portofolio jasa green di sektor-sektor kunci seperti energi terbarukan dan infrastruktur.
"Kami percaya bahwa dengan tetap fokus pada inovasi dan kualitas layanan, Sucofindo akan terus mencatatkan pertumbuhan yang signifikan di tahun-tahun mendatang, sekaligus mendukung transformasi ekonomi melalui hilirisasi industri dan peningkatan daya saing produk nasional," ungkap Evi dalam keterangan pers, Rabu (23/10/2024).
Pada perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-68 perusahaan, Direktur Utama Sucofindo Jobi Triananda menegaskan komitmen dalam mendukung hilirisasi industri melalui berbagai layanan TIC. Sucofindo juga berperan memberi konsultansi untuk berbagai sektor industri untuk peningkatan daya saing dan mewujudkan keberlanjutan.
Total aset Sucofindo yang merupakan hasil dari ekspansi bisnis layanan jasa inspeksi, pengujian, dan sertifikasi di berbagai sektor industri ini terus meningkat pada 2022 menjadi Rp4,2 triliun didorong oleh diversifikasi layanan di berbagai sektor, seperti mineral dan batu bara, minyak dan gas, hingga pembangkit listrik.
Sementara di tahun 2023, perusahaan TIC ini berhasil meningkatkan total asetnya menjadi Rp4,6 triliun dari jasa inspeksi, supervisi, dan pengujian produk batu bara, analisis dan monitoring kualitas air limbah, termasuk air laut, dan verifikasi peralatan industri migas.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Evi Afiatin menunjukkan menjelaskan, untuk pencapaian pendapatan di tahun 2023 mencapai Rp3,04 triliun dan laba bersih sebesar Rp401 miliar, meningkat dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar Rp2,9 triliun dan laba bersih sebesar Rp351 miliar.
Pencapaian ini, kata dia, tak lepas dari strategi jangka panjang perusahaan yang berfokus pada inovasi layanan mendukung tata kelola pertambangan yang bertanggung jawab, digitalisasi, serta penguatan portofolio jasa green di sektor-sektor kunci seperti energi terbarukan dan infrastruktur.
"Kami percaya bahwa dengan tetap fokus pada inovasi dan kualitas layanan, Sucofindo akan terus mencatatkan pertumbuhan yang signifikan di tahun-tahun mendatang, sekaligus mendukung transformasi ekonomi melalui hilirisasi industri dan peningkatan daya saing produk nasional," ungkap Evi dalam keterangan pers, Rabu (23/10/2024).
Pada perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-68 perusahaan, Direktur Utama Sucofindo Jobi Triananda menegaskan komitmen dalam mendukung hilirisasi industri melalui berbagai layanan TIC. Sucofindo juga berperan memberi konsultansi untuk berbagai sektor industri untuk peningkatan daya saing dan mewujudkan keberlanjutan.
tulis komentar anda