PEP Jambi-Lapas Perempuan Ajari Warga Binaan Membatik untuk Reintegrasi
Selasa, 29 Oktober 2024 - 19:49 WIB
Batik karya warga binaan Lapas Perempuan Jambi tersebut kini memiliki 7 motif khas yang telah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). "Ini menjadi bukti keunikan dan kualitas hasil karya mereka. Keberhasilan ini semakin meningkatkan popularitas Batik Lapas, dengan dukungan promosi melalui media sosial dan pameran," tuturnya.
Selain keterampilan membatik, Lapas Perempuan Jambi kini juga mengembangkan unit keterampilan lain seperti menjahit, kerajinan tangan, pembuatan kue, laundry, dan salon. Setiap unit diberikan pelatihan dalam produksi, pemasaran, dan pengelolaan bisnis yang bertujuan meningkatkan kemampuan wirausaha warga binaan.
"Pendekatan holistik ini memastikan bahwa keterampilan mereka akan berguna saat mereka kembali ke masyarakat dan siap menghadapi tantangan baru," ujarnya.
Manager Pertamina EP Jambi Hermansyah menjelaskan, program pelatihan ini diharapkan dapat menurunkan tingkat residivisme di masa depan. Pertamina EP Jambi berharap keterampilan dan kesiapan mental ini mampu membantu mereka berintegrasi dengan lebih baik dan tidak kembali melanggar hukum. "Hingga kini, beberapa warga binaan yang telah bebas berhasil mengembangkan usaha mandiri di bidang yang mereka pelajari, seperti produksi kue dan batik," terangnya.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi upaya pemberdayaan sosial lainnya di Indonesia. Dengan fokus pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) poin ke-8, yaitu menciptakan pekerjaan yang layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi, serta poin ke-5 tentang kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam jangka panjang.
Selain keterampilan membatik, Lapas Perempuan Jambi kini juga mengembangkan unit keterampilan lain seperti menjahit, kerajinan tangan, pembuatan kue, laundry, dan salon. Setiap unit diberikan pelatihan dalam produksi, pemasaran, dan pengelolaan bisnis yang bertujuan meningkatkan kemampuan wirausaha warga binaan.
"Pendekatan holistik ini memastikan bahwa keterampilan mereka akan berguna saat mereka kembali ke masyarakat dan siap menghadapi tantangan baru," ujarnya.
Manager Pertamina EP Jambi Hermansyah menjelaskan, program pelatihan ini diharapkan dapat menurunkan tingkat residivisme di masa depan. Pertamina EP Jambi berharap keterampilan dan kesiapan mental ini mampu membantu mereka berintegrasi dengan lebih baik dan tidak kembali melanggar hukum. "Hingga kini, beberapa warga binaan yang telah bebas berhasil mengembangkan usaha mandiri di bidang yang mereka pelajari, seperti produksi kue dan batik," terangnya.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi upaya pemberdayaan sosial lainnya di Indonesia. Dengan fokus pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) poin ke-8, yaitu menciptakan pekerjaan yang layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi, serta poin ke-5 tentang kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam jangka panjang.
(fjo)
Lihat Juga :
tulis komentar anda