Awal Bulan, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.732 per USD
Jum'at, 01 November 2024 - 16:16 WIB
Sebelumnya, berdasarkan konsensus ekonom yang terhimpun Bloomberg meyakini IHK yang dirilis BPS akan mulai mencatatkan inflasi secara bulanan (month to month/MtM) maupun tahunan (YoY).
Dari 31 ekonom, nilai tengah proyeksi inflasi tahunan pada Oktober 2024 adalah 1,66 persen YoY. Angka tersebut lebih rendah dari posisi September 2024 yang sebesar 1,84 persen. Proyeksi terendah inflasi tahunan periode tersebut adalah 1,46 persen YoY, sedangkan tertinggi sebesar 1,8 persen.
Dengan demikian, tidak ada satupun ekonom yang memprediksikan inflasi tahunan lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Melihat secara bulanan, nilai tengah proyeksi IHK Oktober 2024 memang mencatatkan inflasi tipis di angka 0,03 persen MtM. Meski demikian, terdapat sejumlah ekonom yang tergabung dalam konsensus tersebut meramalkan deflasi masih akan terjadi. Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup melemah di rentang Rp15.720 - Rp15.790 per USD.
Dari 31 ekonom, nilai tengah proyeksi inflasi tahunan pada Oktober 2024 adalah 1,66 persen YoY. Angka tersebut lebih rendah dari posisi September 2024 yang sebesar 1,84 persen. Proyeksi terendah inflasi tahunan periode tersebut adalah 1,46 persen YoY, sedangkan tertinggi sebesar 1,8 persen.
Dengan demikian, tidak ada satupun ekonom yang memprediksikan inflasi tahunan lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Melihat secara bulanan, nilai tengah proyeksi IHK Oktober 2024 memang mencatatkan inflasi tipis di angka 0,03 persen MtM. Meski demikian, terdapat sejumlah ekonom yang tergabung dalam konsensus tersebut meramalkan deflasi masih akan terjadi. Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup melemah di rentang Rp15.720 - Rp15.790 per USD.
(nng)
tulis komentar anda