Prabowo Mulai Cemas Daya Beli Tergerus dan Kelas Menengah RI Turun Kasta

Selasa, 05 November 2024 - 21:05 WIB
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyoroti penyebab turunnya daya beli kelas menengah saat ini. Perkara itu dibahas Kepala Negara dan anggota Dewan Ekonomi Nasional di Istana Negara. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyoroti penyebab turunnya daya beli kelas menengah saat ini. Perkara itu dibahas Kepala Negara dan anggota Dewan Ekonomi Nasional di Istana Negara, Selasa (5/11/2024).

Perhatian Kepala Negara disampaikan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dia menyebut, pemerintah tengah mendiskusikan beberapa usulan program yang fokus pada peningkatan konsumsi kelas menengah.





“Ada usulan-usulan terkait program ke depan, yang jadi perhatian adalah kelas menengah, di mana ada penurunan daya beli di kelas menengah. Dan di mana ini bisa menjadi pengungkit ke depan,” ujar Airlangga

Tak hanya merosotnya daya beli, jumlah kelas menengah secara nasional juga anjlok. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk kelas menengah turun dari 48,27 juta pada 2023 menjadi hanya 47,85 juta di tahun ini.

Kondisi tersebut dinilai mengkhawatirkan lantaran keberadaan kelas menengah merupakan penopang utama terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Karena dengan bertumbuhnya kelas menengah berpotensi mendorong peningkatan konsumsi, pada gilirannya pertumbuhan ekonomi nasional.



Sebaliknya, jika berkurang, maka juga akan menggerus pertumbuhan ekonomi. Beberapa analis menilai tertekannya kelas menengah disebabkan oleh sejumlah kebijakan fiskal dan moneter. Misalnya, kenaikan PPN 11 persen menuju 12 persen dalam beberapa bulan ke depan.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More