Sambut Pertumbuhan Sektor Properti, LPKR Pacu Penjualan Proyek Andalan
Rabu, 06 November 2024 - 16:51 WIB
JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) memacu penjualan sejumlah proyek andalan di kawasan Lippo Village hingga Park Serpong. Pada Kuartal III 2024, LPKR berhasil mencetak pra penjualan sebesar Rp4,25 triliun, setara dengan 79% dari target tahun ini.
Pencapaian tersebut terutama bersumber dari berlanjutnya penjualan produk rumah tapak dengan harga terjangkau dari peluncuran sebelumnya. Seperti Cendana Homes, XYZ Livin, dan Waterfront Uptown, serta peluncuran baru seri Zen di Park Serpong dan XQ Livin di Lippo Cikarang Cosmopolis.
Di samping itu, pra penjualan sebesar Rp4,25 triliun tersebut juga memperlihatkan peningkatan 26% jika dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan permintaan pasar yang kuat. Khusus untuk pra penjualan Lippo Karawaci sendiri (penjualan sejumlah proyek andalan di kawasan Lippo Village hingga Park Serpong), tercatat sebesar Rp3,19 triliun pada periode Januari-September 2024.
Group CEO LPKR John Riady mengatakan, LPKR akan terus berinovasi dan memperluas penawaran produk untuk pemilik rumah pertama. Mereka meluncurkan produk perumahan baru yang terjangkau di Park Serpong dan Lippo Cikarang Cosmopolis.
“Setelah mencapai 79% dari target pra penjualan di Kuartal III 2024, perusahaan optimistis akan dapat mencapai target tahun ini, dengan mempertahankan momentum penjualan di kuartal terakhir,” katanya dalam siaran pers, Rabu (6/11/2024).
Perusahaan konsultan properti Jones Lang Lasalle (JLL) Indonesia menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif stabil dan tingkat kepercayaan investor yang tinggi akan mendorong pertumbuhan sektor properti .
Country Head JLL Indonesia Farazia Basarah mengatakan, sektor properti Indonesia diproyeksikan akan terus tumbuh pada tahun 2024 seiring dengan prospek perekonomian Indonesia. Nilai investasi di sektor properti pada paruh pertama 2024 mencapai Rp 29,4 triliun atau tumbuh 6% dari periode yang sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan investor terhadap sektor properti di Indonesia masih tinggi.
JLL Indonesia juga menambahkan permintaan terhadap rumah tapak dengan harga di bawah Rp2 miliar menjadi yang paling laris. Mengutip data terakhir JLL Indonesia, sebanyak 80% dari total penjualan rumah di perumahan skala besar dengan luas di atas 200 hektare berada pada harga di bawah Rp2 miliar. JLL Indonesia juga melihat pengembang terus secara aktif meluncurkan klaster baru di proyek-proyek perumahan yang sudah ada.
Pencapaian tersebut terutama bersumber dari berlanjutnya penjualan produk rumah tapak dengan harga terjangkau dari peluncuran sebelumnya. Seperti Cendana Homes, XYZ Livin, dan Waterfront Uptown, serta peluncuran baru seri Zen di Park Serpong dan XQ Livin di Lippo Cikarang Cosmopolis.
Di samping itu, pra penjualan sebesar Rp4,25 triliun tersebut juga memperlihatkan peningkatan 26% jika dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan permintaan pasar yang kuat. Khusus untuk pra penjualan Lippo Karawaci sendiri (penjualan sejumlah proyek andalan di kawasan Lippo Village hingga Park Serpong), tercatat sebesar Rp3,19 triliun pada periode Januari-September 2024.
Group CEO LPKR John Riady mengatakan, LPKR akan terus berinovasi dan memperluas penawaran produk untuk pemilik rumah pertama. Mereka meluncurkan produk perumahan baru yang terjangkau di Park Serpong dan Lippo Cikarang Cosmopolis.
“Setelah mencapai 79% dari target pra penjualan di Kuartal III 2024, perusahaan optimistis akan dapat mencapai target tahun ini, dengan mempertahankan momentum penjualan di kuartal terakhir,” katanya dalam siaran pers, Rabu (6/11/2024).
Perusahaan konsultan properti Jones Lang Lasalle (JLL) Indonesia menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif stabil dan tingkat kepercayaan investor yang tinggi akan mendorong pertumbuhan sektor properti .
Country Head JLL Indonesia Farazia Basarah mengatakan, sektor properti Indonesia diproyeksikan akan terus tumbuh pada tahun 2024 seiring dengan prospek perekonomian Indonesia. Nilai investasi di sektor properti pada paruh pertama 2024 mencapai Rp 29,4 triliun atau tumbuh 6% dari periode yang sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan investor terhadap sektor properti di Indonesia masih tinggi.
JLL Indonesia juga menambahkan permintaan terhadap rumah tapak dengan harga di bawah Rp2 miliar menjadi yang paling laris. Mengutip data terakhir JLL Indonesia, sebanyak 80% dari total penjualan rumah di perumahan skala besar dengan luas di atas 200 hektare berada pada harga di bawah Rp2 miliar. JLL Indonesia juga melihat pengembang terus secara aktif meluncurkan klaster baru di proyek-proyek perumahan yang sudah ada.
(poe)
tulis komentar anda