Jadi Magnet Industri Sawit, Peserta IPOC 2024 Cetak Rekor
Kamis, 07 November 2024 - 11:50 WIB
JAKARTA - Indonesia Palm Oil Conference ( IPOC ) ke-20 di Nusa Dua, Bali, menjadi magnet bagi para pemangku kepentingan di industri kelapa sawit . Ketua Pelaksana IPOC 2024 Mona Surya mengatakan, pelaksanaan IPOC kali ini bahkan mencetak rekor baru dalam hal jumlah peserta.
"IPOC 2024 mencatatkan peningkatan nilai sponsor sebanyak 16% dan melibatkan 37 perusahaan, 113 stan, dan 1.509 partisipan yang berasal dari 24 negara, mencetak rekor baru dalam hal jumlah
peserta," ungkapnya dalam opening ceremony IPOC 2024 di Nusa Dua, Bali, Kamis (7/11/2024).
Mona menambahkan, tingginya minat peserta tak lepas dari pelaksanaan IPOC yang terus menghadirkan agenda dan topik yang menarik dan relevan bagi industri kelapa sawit di Indonesia. Ajang ini, imbuh dia, juga menjadi wadah yang tepat untuk memperluas jejaring.
Tahun ini, IPOC mengambil tema "20th Indonesian Palm Oil Conference and 2025 Price Outlook – Seizing Opportunities Amidst Global Uncertainty". Menurut dia, tema tahun ini sangat relevan mengingat dinamika sepanjang tahun 2024 di mana perekonomian global telah menghadapi berbagai tantangan, termasuk inflasi tinggi yang terus menerus, ketegangan geopolitik di antara negara-negara besar, dan perang yang sedang berlangsung di Ukraina.
"Faktor-faktor ini telah berkontribusi pada ketidakpastian yang signifikan. Selain itu, kelapa sawit telah mengalami volatilitas harga, stagnasi produksi di negara-negara produsen utama, dan hambatan perdagangan yang diberlakukan di negara-negara pengimpor melalui peraturan seperti Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR)," paparnya.
Karena itu, kata Mona, agenda dua hari ini akan sangat menarik, di mana konferensi dan side event yang akan membahas isu-isu yang terkini dan menarik seperti kebijakan domestik dan ketahanan industri di Indonesia, implikasi EUDR, wawasan pasar dari perspektif regional, dan prospek harga minyak sawit.
"IPOC 2024 mencatatkan peningkatan nilai sponsor sebanyak 16% dan melibatkan 37 perusahaan, 113 stan, dan 1.509 partisipan yang berasal dari 24 negara, mencetak rekor baru dalam hal jumlah
peserta," ungkapnya dalam opening ceremony IPOC 2024 di Nusa Dua, Bali, Kamis (7/11/2024).
Mona menambahkan, tingginya minat peserta tak lepas dari pelaksanaan IPOC yang terus menghadirkan agenda dan topik yang menarik dan relevan bagi industri kelapa sawit di Indonesia. Ajang ini, imbuh dia, juga menjadi wadah yang tepat untuk memperluas jejaring.
Tahun ini, IPOC mengambil tema "20th Indonesian Palm Oil Conference and 2025 Price Outlook – Seizing Opportunities Amidst Global Uncertainty". Menurut dia, tema tahun ini sangat relevan mengingat dinamika sepanjang tahun 2024 di mana perekonomian global telah menghadapi berbagai tantangan, termasuk inflasi tinggi yang terus menerus, ketegangan geopolitik di antara negara-negara besar, dan perang yang sedang berlangsung di Ukraina.
"Faktor-faktor ini telah berkontribusi pada ketidakpastian yang signifikan. Selain itu, kelapa sawit telah mengalami volatilitas harga, stagnasi produksi di negara-negara produsen utama, dan hambatan perdagangan yang diberlakukan di negara-negara pengimpor melalui peraturan seperti Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR)," paparnya.
Karena itu, kata Mona, agenda dua hari ini akan sangat menarik, di mana konferensi dan side event yang akan membahas isu-isu yang terkini dan menarik seperti kebijakan domestik dan ketahanan industri di Indonesia, implikasi EUDR, wawasan pasar dari perspektif regional, dan prospek harga minyak sawit.
(fjo)
tulis komentar anda