PTPN Group Sumbang 50% Kenaikan Produksi Gula Nasional
Minggu, 10 November 2024 - 21:15 WIB
JAKARTA - Produksi gula nasional hingga akhir giling tebu 2024 mencapai 2,46 juta ton, naik sekitar 10% dibandingkan 2023. Berdasarkan rapat taksasi, PTPN Group berkontribusi sebesar 50% terhadap kenaikan produksi gula nasional 2024 dibandingkan 2023.
Produksi gula nasional hingga akhir giling tebu 2024 mencapai 2,46 juta ton. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 190 ribu ton, atau sekitar 10% dibandingkan 2023 yang tercatat sebanyak 2,27 juta ton. PTPN Group berhasil meningkatkan produksi gula sebesar 13%, yakni dari 752 ribu ton pada 2023 menjadi 851 ribu ton pada tahun ini. Kenaikan sebesar 100 ribu ton tersebut berkontribusi signifikan terhadap pencapaian kenaikan gula nasional.
"Ini merupakan suatu capaian positif dari hasil kerja keras dan langkah-langkah strategis yang telah dijalankan perusahaan," ujar Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, dalam keterangan resminya dikutip Minggu (10/11/2024).
Dari sisi produktivitas, PTPN Group juga mencatat hasil yang lebih baik dibandingkan rata-rata nasional. Rapat taksasi, menunjukkan produktivitas gula nasional mencapai 4,73 ton per hektare (ha), sementara produktivitas PTPN Group mencapai 4,77 ton per ha.
Capaian positif ini tidak lepas dari program transformasi bisnis PTPN Group yang tidak hanya berdampak terhadap perbaikan kinerja finansial, tetapi juga pada perbaikan kinerja operasional. Guna mencapai target swasembada gula konsumsi 2028, Holding Perkebunana Nusantara PTPN III (Persero) melalui PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), sebagai anak perusahaan yang mengelola 36 Pabrik Gula PTPN Group, terus melakukan perbaikan tata kelola perusahaan. Mulai dari perbaikan kinerja operasional sampai dengan perbaikan hubungan antar-stakeholder.
Salah satu upaya yang akan terus dilakukan untuk perbaikan kinerja tahun 2025, antara lain program penguatan pengelolaan tebu sendiri dan penguatan ekosistem tebu rakyat (ETERA). Adapun, inisiatif strategis yang dilakukan oleh PTPN adalah fokus pada program intensifikasi, di antaranya perbaikan kualitas dan kuantitas kebun benih, program bongkar ratoon, serta water management system di lahan-lahan HGU.
"Program intensifikasi tebu rakyat dilaksanakan dengan penguatan ekosistem, mulai dari organisasi, pendanaan, sampai dengan pelayanan saprodi dan tebang muat angkut," ujar Ghani.
Dengan penerapan program produktivitas gula 8 ton/ha di lahan HGU, PTPN telah mampu membuktikan bahwa lebih dari 2.500 ha produktivitas gula mencapai di atas 8 ton/ha. Bahkan, beberapa kebun sudah mencapai >10 ton/ha, sehingga rerata HGU di Jawa seluas 16.500 ha tahun giling 2024 produktivitas gula mencapai 6,3 ton/ha, sedangkan secara nasional protas gula di angka 4,7 ton/ha.
“Seluruh HGU produktivitas gula rata-rata ditarget di angka >8 ton/ha. Tentunya target ini tidak mudah, tetapi melalui perbaikan tata kelola dan program water management system, angka tersebut akan lebih cepat dicapai dari waktu yang ditargetkan,” ungkap Ghani.
Produksi gula nasional hingga akhir giling tebu 2024 mencapai 2,46 juta ton. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 190 ribu ton, atau sekitar 10% dibandingkan 2023 yang tercatat sebanyak 2,27 juta ton. PTPN Group berhasil meningkatkan produksi gula sebesar 13%, yakni dari 752 ribu ton pada 2023 menjadi 851 ribu ton pada tahun ini. Kenaikan sebesar 100 ribu ton tersebut berkontribusi signifikan terhadap pencapaian kenaikan gula nasional.
"Ini merupakan suatu capaian positif dari hasil kerja keras dan langkah-langkah strategis yang telah dijalankan perusahaan," ujar Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, dalam keterangan resminya dikutip Minggu (10/11/2024).
Baca Juga
Dari sisi produktivitas, PTPN Group juga mencatat hasil yang lebih baik dibandingkan rata-rata nasional. Rapat taksasi, menunjukkan produktivitas gula nasional mencapai 4,73 ton per hektare (ha), sementara produktivitas PTPN Group mencapai 4,77 ton per ha.
Capaian positif ini tidak lepas dari program transformasi bisnis PTPN Group yang tidak hanya berdampak terhadap perbaikan kinerja finansial, tetapi juga pada perbaikan kinerja operasional. Guna mencapai target swasembada gula konsumsi 2028, Holding Perkebunana Nusantara PTPN III (Persero) melalui PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), sebagai anak perusahaan yang mengelola 36 Pabrik Gula PTPN Group, terus melakukan perbaikan tata kelola perusahaan. Mulai dari perbaikan kinerja operasional sampai dengan perbaikan hubungan antar-stakeholder.
Salah satu upaya yang akan terus dilakukan untuk perbaikan kinerja tahun 2025, antara lain program penguatan pengelolaan tebu sendiri dan penguatan ekosistem tebu rakyat (ETERA). Adapun, inisiatif strategis yang dilakukan oleh PTPN adalah fokus pada program intensifikasi, di antaranya perbaikan kualitas dan kuantitas kebun benih, program bongkar ratoon, serta water management system di lahan-lahan HGU.
"Program intensifikasi tebu rakyat dilaksanakan dengan penguatan ekosistem, mulai dari organisasi, pendanaan, sampai dengan pelayanan saprodi dan tebang muat angkut," ujar Ghani.
Baca Juga
Dengan penerapan program produktivitas gula 8 ton/ha di lahan HGU, PTPN telah mampu membuktikan bahwa lebih dari 2.500 ha produktivitas gula mencapai di atas 8 ton/ha. Bahkan, beberapa kebun sudah mencapai >10 ton/ha, sehingga rerata HGU di Jawa seluas 16.500 ha tahun giling 2024 produktivitas gula mencapai 6,3 ton/ha, sedangkan secara nasional protas gula di angka 4,7 ton/ha.
“Seluruh HGU produktivitas gula rata-rata ditarget di angka >8 ton/ha. Tentunya target ini tidak mudah, tetapi melalui perbaikan tata kelola dan program water management system, angka tersebut akan lebih cepat dicapai dari waktu yang ditargetkan,” ungkap Ghani.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda