Curi Perhatian Ratusan Investor, 4 Startup Finalis Grab Ventures Velocity Ikuti Coaching Intensif
Selasa, 12 November 2024 - 10:46 WIB
JAKARTA - Digelar sejak 2018, program pembinaan dan akselerator startup Grab Ventures Velocity (GVV) tahun ini mengusung tema “Catalyzing Indonesian Startups for Sustainable Success” yang berfokus pada sektor teknologi , terutama kesehatan dan makanan, serta ESG.
Dari lebih dari 200 startup yang mendaftar di program GVV, ada empat startup yakni Arummi, Blitz, DOOgether, dan Surplus yang berhasil dinobatkan sebagai finalis GVV Batch 7.
Keempat startup ini tak hanya berkesempatan untuk memperkenalkan bisnisnya di hadapan lebih dari 100 investor potensial, namun juga mendapatkan bimbingan intensif, akses terhadap jaringan yang luas, peluang pengembangan dan pendanaan bisnis, hingga pemanfaatan Grab dan OVO untuk mengembangkan bisnisnya.
"Program Grab Ventures Velocity (GVV) merupakan salah satu manifestasi dari komitmen Grab untuk mendorong startup-startup baru di tanah air untuk membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan. Sejak pertama kali diadakan, GVV telah menjembatani 36 startup untuk memperoleh investor baru hingga bertukar gagasan terkait solusi inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat," ujar Director of Digital and Sustainability, Grab Indonesia, Rivana Mezaya.
Sambungnya menerangkan, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, diharapkan keempat startup finalis GVV Batch 7 tak hanya dapat mengembangkan bisnisnya, namun juga mendorong startup lainnya untuk terus berinovasi lewat pemanfaatan teknologi.
CEO Surplus, salah satu startup finalis GBB Batch 7 mengungkapkan, bahwa mendapatkan jaringan yang luas dan terintegrasi menjadi salah satu alasannya mengikuti GVV.
“Di tengah tantangan tech winter yang sulit dihindari, bergabung dengan GVV menjadi langkah strategis bagi Surplus Indonesia. Sebagai pionir di startup circular economy, ekosistem GVV yang luas dan terintegrasi, memberikan kami akses penting ke peluang pendanaan yang kami butuhkan untuk bertahan dan berkembang,” tutup CEO Surplus, Muhammad Agung Saputra.
Program GVV secara konsisten mendukung pertumbuhan startup di Indonesia. Hingga saat ini, 86% dari alumni GVV masih terus beroperasi. Ini menunjukkan ketangguhan dan daya saing dari para startup binaan GVV. Dengan dukungan yang kuat dari ekosistem Grab, GVV berkomitmen untuk terus melahirkan startup-startup berkualitas yang mampu membawa perubahan positif bagi Indonesia.
Tahun ini, GVV mewadahi empat startup yang konsisten mempromosikan sustainability dalam pengembangan bisnisnya. Mulai dari Arummi yang memproduksi alternatif susu berbasis tanaman, Blitz yang menghadirkan jasa logistik menggunakan kendaraan elektrik, DOOgether yang menawarkan akses dan solusi untuk gaya hidup sehat, hingga Surplus yang berfokus pada pengurangan limbah makanan dari industri.
Dari lebih dari 200 startup yang mendaftar di program GVV, ada empat startup yakni Arummi, Blitz, DOOgether, dan Surplus yang berhasil dinobatkan sebagai finalis GVV Batch 7.
Keempat startup ini tak hanya berkesempatan untuk memperkenalkan bisnisnya di hadapan lebih dari 100 investor potensial, namun juga mendapatkan bimbingan intensif, akses terhadap jaringan yang luas, peluang pengembangan dan pendanaan bisnis, hingga pemanfaatan Grab dan OVO untuk mengembangkan bisnisnya.
"Program Grab Ventures Velocity (GVV) merupakan salah satu manifestasi dari komitmen Grab untuk mendorong startup-startup baru di tanah air untuk membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan. Sejak pertama kali diadakan, GVV telah menjembatani 36 startup untuk memperoleh investor baru hingga bertukar gagasan terkait solusi inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat," ujar Director of Digital and Sustainability, Grab Indonesia, Rivana Mezaya.
Sambungnya menerangkan, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, diharapkan keempat startup finalis GVV Batch 7 tak hanya dapat mengembangkan bisnisnya, namun juga mendorong startup lainnya untuk terus berinovasi lewat pemanfaatan teknologi.
CEO Surplus, salah satu startup finalis GBB Batch 7 mengungkapkan, bahwa mendapatkan jaringan yang luas dan terintegrasi menjadi salah satu alasannya mengikuti GVV.
“Di tengah tantangan tech winter yang sulit dihindari, bergabung dengan GVV menjadi langkah strategis bagi Surplus Indonesia. Sebagai pionir di startup circular economy, ekosistem GVV yang luas dan terintegrasi, memberikan kami akses penting ke peluang pendanaan yang kami butuhkan untuk bertahan dan berkembang,” tutup CEO Surplus, Muhammad Agung Saputra.
Program GVV secara konsisten mendukung pertumbuhan startup di Indonesia. Hingga saat ini, 86% dari alumni GVV masih terus beroperasi. Ini menunjukkan ketangguhan dan daya saing dari para startup binaan GVV. Dengan dukungan yang kuat dari ekosistem Grab, GVV berkomitmen untuk terus melahirkan startup-startup berkualitas yang mampu membawa perubahan positif bagi Indonesia.
Tahun ini, GVV mewadahi empat startup yang konsisten mempromosikan sustainability dalam pengembangan bisnisnya. Mulai dari Arummi yang memproduksi alternatif susu berbasis tanaman, Blitz yang menghadirkan jasa logistik menggunakan kendaraan elektrik, DOOgether yang menawarkan akses dan solusi untuk gaya hidup sehat, hingga Surplus yang berfokus pada pengurangan limbah makanan dari industri.
tulis komentar anda