Akses LPDB-KUMKM, KWSG Gresik Tingkatkan Layanan melalui Digitalisasi Bisnis
Rabu, 13 November 2024 - 13:38 WIB
GRESIK - Permodalan menjadi hal paling krusial dalam mengelola suatu usaha. Tak terkecuali koperasi. Koperasi yang menjadi usaha kerakyatan dan digadang-gadang sebagai soko guru ekonomi nasional menghadapi tantangan di setiap masanya. Demikian pula yang dialami koperasi di wilayah Gresik Jawa Timur, yakni Koperasi Konsumen Warga Semen Gresik KWSG.
Tantangan tak lantas menyurutkan KWSG untuk berdiam diri dan menunggu bantuan. Melalui sosialisasi dan bimbingan teknis Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, koperasi mengetahui mengenai fasilitas pembiayaan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM). Melalui DinkopUKM yang bekerja sama dengan Koperasi Syariah se-Jawa Timur, turut mengundang Narasumber LPDB-KUMKM di Surabaya Jawa Timur pada tahun 2020.
Informasi mengenai layanan LPDB-KUMKM yang memberi pembiayaan bertarif rendah, ditindaklanjuti dengan pengajuan permohonan proposal dan mendapatkan dana bergulir pertama kali tahun 2022. KWSG kembali mendapat akses pembiayaan yang kedua dari LPDB-KUMKM pada tahun 2024.
Menurut Ketua KWSG Mohammad Agus Arif Fakihudin, pertimbangan memilih LPDB-KUMKM dalam mendukung permodalan usaha KWSG sebagai upaya meningkatkan profitabilitas dan menambah pendapatan (revenue) dengan margin pembiayaan yang kompetitif.
"Tercatat hingga Desember 2023, KWSG memiliki total anggota sebanyak 3.883 orang, jumlah karyawan sebanyak 512 orang, dengan satu kantor pusat, dan 66 kantor cabang," katanya.
Agus menuturkan, setelah mengakses pembiayaan LPDB-KUMKM, koperasi menunjukkan peningkatan dari sisi usaha dan kelembagaan. Di antaranya, peningkatan profitabilitas, perbaikan cashflow dengan margin yang kompetitif, serta perbaikan current ratio.
"Rencana penambahan pembiayaan LPDB-KUMKM ke depan juga telah dibicarakan, khususnya untuk modal kerja dan investasi. Dana tambahan tersebut mendukung pengembangan core bisnis KWSG, di antaranya, gudang, truk, dan forklift,” tutur Agus.
Agus menambahkan, guna meningkatkan produktivitas usaha dan mencegah terjadinya gagal bayar, Koperasi Konsumen Warga Semen Gresik selalu berpedoman pada Standar Operasional Prosedur (SOP) perusahaan baik transaksional, tata kelola, maupun mitigasi risiko. Di antaranya melalui MoU, sistem plafond kredit, jaminan, tata kelola cash flow yang baik, serta kerja sama dengan biro informasi kredit.
“Sedangkan untuk pembiayaan kepada anggota, KWSG melakukan MoU dengan Instansi (Perusahaan) tempat anggota bekerja dalam membayar angsuran melalui potong gaji dan dicover oleh jaminan asuransi. Dengan menjalankan SOP tersebut, KWSG hingga saat ini tidak pernah mengalami gagal bayar dan tercatat memiliki kolektabilitas pembiayaan yang baik,” ujar Agus.
Tantangan tak lantas menyurutkan KWSG untuk berdiam diri dan menunggu bantuan. Melalui sosialisasi dan bimbingan teknis Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, koperasi mengetahui mengenai fasilitas pembiayaan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM). Melalui DinkopUKM yang bekerja sama dengan Koperasi Syariah se-Jawa Timur, turut mengundang Narasumber LPDB-KUMKM di Surabaya Jawa Timur pada tahun 2020.
Informasi mengenai layanan LPDB-KUMKM yang memberi pembiayaan bertarif rendah, ditindaklanjuti dengan pengajuan permohonan proposal dan mendapatkan dana bergulir pertama kali tahun 2022. KWSG kembali mendapat akses pembiayaan yang kedua dari LPDB-KUMKM pada tahun 2024.
Menurut Ketua KWSG Mohammad Agus Arif Fakihudin, pertimbangan memilih LPDB-KUMKM dalam mendukung permodalan usaha KWSG sebagai upaya meningkatkan profitabilitas dan menambah pendapatan (revenue) dengan margin pembiayaan yang kompetitif.
"Tercatat hingga Desember 2023, KWSG memiliki total anggota sebanyak 3.883 orang, jumlah karyawan sebanyak 512 orang, dengan satu kantor pusat, dan 66 kantor cabang," katanya.
Agus menuturkan, setelah mengakses pembiayaan LPDB-KUMKM, koperasi menunjukkan peningkatan dari sisi usaha dan kelembagaan. Di antaranya, peningkatan profitabilitas, perbaikan cashflow dengan margin yang kompetitif, serta perbaikan current ratio.
"Rencana penambahan pembiayaan LPDB-KUMKM ke depan juga telah dibicarakan, khususnya untuk modal kerja dan investasi. Dana tambahan tersebut mendukung pengembangan core bisnis KWSG, di antaranya, gudang, truk, dan forklift,” tutur Agus.
Agus menambahkan, guna meningkatkan produktivitas usaha dan mencegah terjadinya gagal bayar, Koperasi Konsumen Warga Semen Gresik selalu berpedoman pada Standar Operasional Prosedur (SOP) perusahaan baik transaksional, tata kelola, maupun mitigasi risiko. Di antaranya melalui MoU, sistem plafond kredit, jaminan, tata kelola cash flow yang baik, serta kerja sama dengan biro informasi kredit.
“Sedangkan untuk pembiayaan kepada anggota, KWSG melakukan MoU dengan Instansi (Perusahaan) tempat anggota bekerja dalam membayar angsuran melalui potong gaji dan dicover oleh jaminan asuransi. Dengan menjalankan SOP tersebut, KWSG hingga saat ini tidak pernah mengalami gagal bayar dan tercatat memiliki kolektabilitas pembiayaan yang baik,” ujar Agus.
Lihat Juga :
tulis komentar anda