Ibu Negara Brasil Mengumpat ke Elon Musk Jelang KTT G20: Saya Tidak Takut!

Minggu, 17 November 2024 - 21:11 WIB
Ibu Negara Brasil, Rosangela Janja Lula da Silva melontarkan umpatan kasar kepada miliarder, Elon Musk saat acara sosial G20 2024. Foto/Dok
JAKARTA - Ibu Negara Brasil , Rosangela "Janja" Lula da Silva melontarkan umpatan kasar kepada miliarder, Elon Musk saat acara sosial G20 2024 . Hal ini disampaikan saat dirinya menekankan pentingnya mengendalikan media sosial.

Saat berbicara, ibu negara diinterupsi oleh klakson kapal yang tiba-tiba berbunyi untuk mendorongnya untuk berkata, "Saya pikir itu Elon Musk," ujarnya.





Sembari menambahkan, "Saya tidak takut pada Anda, persetan denganmu Elon Musk," ungkapnya.

Pernyataan itu langsung mendapatkan tanggapan dari Musk lewat jejaring sosial X (dulunya Twitter) dengan emoji tertawa dan berkomentar: "Mereka akan kalah dalam pemilihan berikutnya,".

Insiden itu menyoroti perdebatan tentang misinformasi di platform media sosial. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva telah melayangkan kritikan terhadap platform Musk atas kebijakannya tentang masalah ini. Ia mengatakan, "Kami tidak dapat membiarkan platform apa pun merusak demokrasi dan hak-hak warga negara kami."

Istri presiden itu berbicara di sebuah acara jelang pertemuan puncak G20, Negara-negara terbesar di Rio de Janeiro yang akan diadakan pada Senin dan Selasa.

Pernyataan Janja Lula da Silva memicu reaksi dari tokoh-tokoh oposisi Brasil, termasuk mantan Presiden Jair Bolsonaro, yang memperingatkan bahwa komentarnya dapat menyebabkan masalah diplomatik bagi pemerintahan saat ini.

Seperti diketahui platform media sosial milik Musk sempat ditangguhkan di Brasil selama sebulan karena tidak memiliki perwakilan hukum di negara itu dan mengabaikan perintah pengadilan untuk memblokir blok akun yang dituduh menyebarkan berita palsu dan kebencian.



Pada bulan Oktober, Hakim Agung Brasil Alexandre de Moraes mengizinkan pemulihan platform media sosial X di negara itu, setelah lebih dari sebulan penutupannya. Layanan tersebut diblokir pada 30 Agustus karena perselisihan tentang kebebasan berbicara, akun sayap kanan, dan informasi yang salah.

Sementara itu Musk menyebut de Moraes otoriter. Pada akhirnya, X mematuhi tuntutan de Moraes, termasuk memblokir akun tertentu, membayar denda, dan menunjuk perwakilan hukum di Brasil – persyaratan yang menyebabkan penangguhan.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More