Rupiah Kembali Terkapar Dekati Rp16 Ribu, Dolar AS Makin Berjaya
Selasa, 03 Desember 2024 - 16:50 WIB
Dari sentimen internal, Bank Indonesia (BI) mengingatkan ketidakpastian global yang meningkat di akhir 2024 berpotensi berlanjut pada 2025. Oleh karena itu, sinergi erat dari berbagai pihak harus diperkuat, untuk melakukan antisipasi dan mitigasi Peningkatan ketidakpastian global dipicu oleh eskalasi geopolitik yang semakin memanas dan perubahan kebijakan di negara maju.
Sumber dari ketidakpastian itu tidak lain adalah eskalasi geopolitik, di mana perang masih berlangsung di beberapa negara, dan bisa berimbas pada stabilitas harga komoditas dan rantai pasok. Sementara, arah kebijakan negara maju, terutama pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) juga bisa meningkatkan ketidakpastian.
Sejak kampanye, Trump sudah menyebutkan sejumlah rencana kebijakannya. Sedangkan arah kebijakan ini dinilai sejumlah pihak akan membuat inflasi di AS turun lebih lambat dari sebelumnya. The Fed pun diproyeksikan akan menahan Fed Fund Rate (FFR) atau suku bunga acuan di level tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Untuk mengantisipasi sekaligus memitigasi risiko, BI akan memperkuat sinergi bauran kebijakan ekonomi nasional. BI akan menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong transformasi struktural yang lebih kokoh, dengan visi besar menuju Indonesia Emas 20245 bisa diwujudkan.
Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup melemah di rentang Rp15.930 - Rp16.010 per dolar AS.
Sumber dari ketidakpastian itu tidak lain adalah eskalasi geopolitik, di mana perang masih berlangsung di beberapa negara, dan bisa berimbas pada stabilitas harga komoditas dan rantai pasok. Sementara, arah kebijakan negara maju, terutama pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) juga bisa meningkatkan ketidakpastian.
Sejak kampanye, Trump sudah menyebutkan sejumlah rencana kebijakannya. Sedangkan arah kebijakan ini dinilai sejumlah pihak akan membuat inflasi di AS turun lebih lambat dari sebelumnya. The Fed pun diproyeksikan akan menahan Fed Fund Rate (FFR) atau suku bunga acuan di level tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Untuk mengantisipasi sekaligus memitigasi risiko, BI akan memperkuat sinergi bauran kebijakan ekonomi nasional. BI akan menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong transformasi struktural yang lebih kokoh, dengan visi besar menuju Indonesia Emas 20245 bisa diwujudkan.
Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup melemah di rentang Rp15.930 - Rp16.010 per dolar AS.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda