Toko Kelontong Didorong Naik Kelas Bantu Kejar Target Ekonomi 8%

Rabu, 11 Desember 2024 - 18:27 WIB


Ia mengatakan bahwa salah satu kekuatan SRC terletak pada solidaritas anggota-anggotanya. Melalui Paguyuban SRC, Toko SRC yang sudah lebih dahulu maju tidak segan-segan membantu Toko SRC lain agar bisa ikut berkembang. Secara rutin mereka bertemu untuk berbagi pengalaman dan tips-tips memajukan usahanya.

Di samping itu, Paguyuban-paguyuban SRC juga menjalankan berbagai aktivitas, seperti arisan yang hasilnya digunakan untuk membantu anggotanya meningkatkan kualitas toko, berbelanja bersama ke toko grosir agar lebih murah, dan inisiatif-inisiatif lain. Hasilnya, efek domino gotong-royong yang sangat besar.

Dampak positif ketiga, papar Romulus, ialah Toko SRC ikut berkontribusi bagi pemberdayaan UMKM sekitar melalui Pojok Lokal. Pojok Lokal adalah area khusus di Toko SRC yang didedikasikan untuk memasarkan produk UMKM. Berdasarkan survei KG Media omzet produk UMKM yang dipasarkan melalui Pojok Lokal diperkirakan mencapai Rp5,65 triliun pada tahun 2022.

Dukung Target Pertumbuhan Ekonomi

Romulus mengatakan sejak awal SRC hadir untuk membantu toko kelontong agar lebih maju dan berkelanjutan. Di samping itu, pada tingkat yang lebih makro dia berharap SRC ke depannya dapat terus berkontribusi bagi perekonomian nasional dan menjadi salah satu pilar ekonomi kerakyatan.

Keberhasilan Toko SRC juga diharapkan bisa menginspirasi toko kelontong lainnya yang kini mungkin belum menjadi anggota SRC. Menurutnya, dengan target pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, SRC sebagai bagian dari UMKM dapat ikut ambil bagian.

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, sektor UMKM berkontribusi sebesar 61% terhadap PDB dan memiliki kemampuan menyerap 97% total tenaga kerja. Dengan fakta ini, sektor UMKM tentu bakal memainkan peran penting untuk mendukung upaya pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% itu.

"Toko SRC yang sebanyak 250.000 telah berkontribusi hingga 11,36% dari PDB Ritel Nasional. Apalagi kalau kita bicara 4 juta toko kelontong di seluruh Indonesia, tentu UMKM toko kelontong bisa berkontribusi jauh lebih besar lagi," tutup Romulus.
(nng)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More