Investasi Besar, Ketum Kadin Ungkap Dampak Kerja Sama Indonesia dan Inggris
Kamis, 12 Desember 2024 - 16:21 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie mengatakan, hubungan kerja sama antara Indonesia dan Inggris yang telah terbangun selama 75 tahun berdampak nyata bagi masyarakat Indonesia.
Anindya menilai kerja sama bilateral Indonesia-Inggris selama ini memiliki nilai investasi yang signifikan besar, berkomitmen pada transisi energi, dan kolaborasi lintas sektor yang terus berkembang.
“Kerja sama ini tidak hanya besar dari sisi nominal, seperti investasi BP (perusahaan migas Inggris) senilai 7,1 miliar dolar AS, tetapi juga menunjukkan pengakuan terhadap upaya transisi energi Indonesia, termasuk dalam pengembangan carbon storage dan LNG,” kata Ketua Kadin Anindya, usai menghadiri acara “Peringatan 75 Tahun Kerja Sama Kerajaan Inggris-Indonesia” di Hutan Plataran, Senayan, Jakarta, Rabu (11/12/2024) malam.
Menurut Anindya, kerja sama dengan Inggris akan menjadi jalan masuk bagi Indonesia ke Eropa. Sebagaimana diketahui, negosiasi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif IndonesiaUni Eropa (IEU-CEPA) masih terus diupayakan.
Begitu pun sebaliknya, kerja sama yang apik dengan Indonesia dipandang Anindya akan membuka jalan bagi Inggris dan negara-negara Eropa lainnya untuk menuju ASEAN. Maka dari itu ini dinilai sebagai suatu hubungan simbiosis mutualisme.
"Sebaliknya Indonesia bisa menjadi jalan masuk untuk UK (Inggris) dan Eropa untuk ke ASEAN, karena Indonesia adalah ekonomi terbesar, populasi terbesar di ASEAN. Jadi kita juga bisa menjadi jalan masuk," sebut dia.
Anindya menegaskan, pentingnya tiga pilar kerja sama antara Indonesia dan Inggris, yaitu relasi antar-pemerintah, kemitraan bisnis, dan hubungan antar-masyarakat. Dalam bidang pendidikan, Inggris menjadi destinasi utama penerima beasiswa LPDP.
“Inggris memiliki peran besar dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia Indonesia, baik melalui pendidikan maupun kolaborasi people-to-people. Ini adalah kemitraan yang seimbang antara timur dan barat yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Anindya menilai kerja sama bilateral Indonesia-Inggris selama ini memiliki nilai investasi yang signifikan besar, berkomitmen pada transisi energi, dan kolaborasi lintas sektor yang terus berkembang.
“Kerja sama ini tidak hanya besar dari sisi nominal, seperti investasi BP (perusahaan migas Inggris) senilai 7,1 miliar dolar AS, tetapi juga menunjukkan pengakuan terhadap upaya transisi energi Indonesia, termasuk dalam pengembangan carbon storage dan LNG,” kata Ketua Kadin Anindya, usai menghadiri acara “Peringatan 75 Tahun Kerja Sama Kerajaan Inggris-Indonesia” di Hutan Plataran, Senayan, Jakarta, Rabu (11/12/2024) malam.
Menurut Anindya, kerja sama dengan Inggris akan menjadi jalan masuk bagi Indonesia ke Eropa. Sebagaimana diketahui, negosiasi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif IndonesiaUni Eropa (IEU-CEPA) masih terus diupayakan.
Begitu pun sebaliknya, kerja sama yang apik dengan Indonesia dipandang Anindya akan membuka jalan bagi Inggris dan negara-negara Eropa lainnya untuk menuju ASEAN. Maka dari itu ini dinilai sebagai suatu hubungan simbiosis mutualisme.
"Sebaliknya Indonesia bisa menjadi jalan masuk untuk UK (Inggris) dan Eropa untuk ke ASEAN, karena Indonesia adalah ekonomi terbesar, populasi terbesar di ASEAN. Jadi kita juga bisa menjadi jalan masuk," sebut dia.
Anindya menegaskan, pentingnya tiga pilar kerja sama antara Indonesia dan Inggris, yaitu relasi antar-pemerintah, kemitraan bisnis, dan hubungan antar-masyarakat. Dalam bidang pendidikan, Inggris menjadi destinasi utama penerima beasiswa LPDP.
“Inggris memiliki peran besar dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia Indonesia, baik melalui pendidikan maupun kolaborasi people-to-people. Ini adalah kemitraan yang seimbang antara timur dan barat yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda