Investasi Besar, Ketum Kadin Ungkap Dampak Kerja Sama Indonesia dan Inggris
Kamis, 12 Desember 2024 - 16:21 WIB
Dengan fokus pada green energy, transportasi hijau, dan sinergitas lintas sektor, Anindya optimistis kerja sama Indonesia-Inggris akan terus melahirkan dampak positif di masa depan.
“Ini bukan sekadar kunjungan kenegaraan, tetapi memiliki tindak lanjut nyata di sektor investasi dan perdagangan. Inggris sangat terkenal dengan kemampuan pendanaan. London Stock Exchange adalah hub di Eropa. Dan saya pikir Inggris juga cukup berkembang dalam hal energi terbarukan, terutama dengan angin, hidro, dan tenaga turya," jelasnya.
Lebih lanjut, Anindya menyebutkan, bahwa Uni Eropa dan ASEAN merupakan dua blok ekonomi regional besar. Maka dari itu, kerja sama negara-negara di antara dua blok ini dinilai sebagai hal yang sangat baik.
"Jika kita lihat ke Uni Eropa, itu adalah ekonomi US$ 7 triliun. Sama juga dengan ASEAN, ASEAN adalah ekonomi US$ 4 triliun. Dan Indonesia adalah US$ 1,3 triliun," papar Anindya.
Selain kerja sama bisnis dan pemerintahan, Anindya juga menyebut hubungan yang dijalin dengan Inggris juga mencakup pendidikan dan olahraga.
Hal ini dipertegas dengan atribusi dari Duta Besar Yang Mulia Dominic Jermey CVO, OBE dengan menyebut Anindya Bakrie sebagai "Friend of The United Kingdom with special award in recognition of his exceptional contribution to the UK-Indonesia relationship".
Anindya menerima penghargaan untuk kategori “Prosperity” (Kesejahteraan). Kesejahteraan yang dimaksud ini mulai dari membangun hubungan yang lebih baik antara bisnis kedua negara dan meningkatkan arus perdagangan dan investasi, hingga memperjuangkan tata kelola yang baik dan reformasi regulasi.
"Kami diberi suatu award (penghargaan), karena memang selama lima tahun banyak aktif dengan Inggris, baik dari sisi usaha di bisnis renewable energy maupun juga electric vehicle," kata Anindya, usai menerima penghargaan di Jakarta, Rabu (11/12/2024).
“Ini bukan sekadar kunjungan kenegaraan, tetapi memiliki tindak lanjut nyata di sektor investasi dan perdagangan. Inggris sangat terkenal dengan kemampuan pendanaan. London Stock Exchange adalah hub di Eropa. Dan saya pikir Inggris juga cukup berkembang dalam hal energi terbarukan, terutama dengan angin, hidro, dan tenaga turya," jelasnya.
Lebih lanjut, Anindya menyebutkan, bahwa Uni Eropa dan ASEAN merupakan dua blok ekonomi regional besar. Maka dari itu, kerja sama negara-negara di antara dua blok ini dinilai sebagai hal yang sangat baik.
"Jika kita lihat ke Uni Eropa, itu adalah ekonomi US$ 7 triliun. Sama juga dengan ASEAN, ASEAN adalah ekonomi US$ 4 triliun. Dan Indonesia adalah US$ 1,3 triliun," papar Anindya.
Selain kerja sama bisnis dan pemerintahan, Anindya juga menyebut hubungan yang dijalin dengan Inggris juga mencakup pendidikan dan olahraga.
Anindya Terima Penghargaan “Prosperity”
Sementara itu dalam acara Peringatan 75 Tahun Kerja Sama Kerajaan Inggris-Indonesia itu Anindya, yang juga merupakan CEO Bakrie & Brothers (BNBR), menerima penghargaan khusus dari Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste, Yang Mulia Dominic Jermey CVO, OBE, atas kontribusi Anindya dalam hubungan Kerajaan Inggris dan Republik Indonesia.Hal ini dipertegas dengan atribusi dari Duta Besar Yang Mulia Dominic Jermey CVO, OBE dengan menyebut Anindya Bakrie sebagai "Friend of The United Kingdom with special award in recognition of his exceptional contribution to the UK-Indonesia relationship".
Anindya menerima penghargaan untuk kategori “Prosperity” (Kesejahteraan). Kesejahteraan yang dimaksud ini mulai dari membangun hubungan yang lebih baik antara bisnis kedua negara dan meningkatkan arus perdagangan dan investasi, hingga memperjuangkan tata kelola yang baik dan reformasi regulasi.
"Kami diberi suatu award (penghargaan), karena memang selama lima tahun banyak aktif dengan Inggris, baik dari sisi usaha di bisnis renewable energy maupun juga electric vehicle," kata Anindya, usai menerima penghargaan di Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Lihat Juga :
tulis komentar anda