Jelang Rilis Inflasi, Rupiah Masih Mencoba Menguat

Selasa, 01 September 2020 - 09:46 WIB
Nilai tukar rupiah mungkin masih akan mendapatkan sentimen positif dari indikasi kebijakan pelonggaran moneter yang lebih lama dan mungkin lebih agresif dari Bank Sentral AS alias The Fed. Foto/Dok BI
JAKARTA - Nilai tukar rupiah mungkin masih akan mendapatkan sentimen positif dari indikasi kebijakan pelonggaran moneter yang lebih lama dan mungkin lebih agresif dari Bank Sentral AS alias The Fed. Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan nikai tukar regional terlihat masih mencoba untuk menguat terhadap dollar AS.

(Baca Juga: Wall Street Variatif Saat Indeks S&P Dalam Jalur Terbaik 34 Tahun )

"Kemungkinan karena pasar masih menanggapi positif kebijakan pelonggaran moneter Bank Sentral AS yang lebih lama dan mungkin lebih agresif," ujar Ariston di Jakarta, Selasa (1/9/2020).



Dia melanjutkan, adanya Wakil Gubernur Bank Sentral AS, Richard Clarida semalam dalam suatu acara virtual yang diselenggarakan oleh the Peterson Institue for International Economics. Kebijakan pelonggaran moneter AS yang agresif bisa menekan dollar AS sekaligus memberikan sentimen positif ke aset berisiko.

(Baca Juga: Tergelincir ke Zona Merah, IHSG Dibuka Melemah 14,90 Poin )

"Tapi di sisi lain potensi resesi dan penularan covid-19 yang terus meningkat bisa menahan penguatan tersebut.Hari ini potensi penguatan rupiah di kisaran Rp14.450 hingga Rp14.650," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More