Masih Seperti yang Lalu, Bos BI Sebut Penyebab Pelemahan Rupiah
Selasa, 01 September 2020 - 18:29 WIB
JAKARTA - Pada penutupan perdagangan sore tadi, nilai tukar rupiah terkulai alias melemah sebesar 0,07% ke level Rp14.572 per dolar Amerika Serikat (AS). Padahal, pada penutupan perdagangan hari sebelumnya, Senin (31/8/2020), rupiah menguat terhadap dolar sebesar 0,47% ke posisi Rp14.562. ( Baca juga:Yeay! Tarif Listrik Turun, Sisa Duitnya Buat Belanja dan Jajan Yak )
Bank Indonesia (BI) mengungkapkan penyebab rupiah melemah pada hari ini. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pelemahan mata uang garuda ini dikarenakan belum stabilnya pasar keuangan. Selain itu juga, karena ketidakpastian berakhirnya pandemi.
"Karena masih ketidakpastian Covid-19 serta pasar keuangan masih bergejolak," ujar Perry dalam rapat badan anggaran, Selasa (1/9/2020).
Menurutnya, pasar keuangan masih undervalue. Hal ini dikarenakan inflasi yang rendah dan stabilisasi harga yang masih terjaga. ( Baca juga:Giliran Los Angeles Dilanda Aksi Protes Anti Rasial )
"Saat ini rupiah masih undervalue karena kita lihat inflasi yang masih rendah," jelasnya.
Bank Indonesia (BI) mengungkapkan penyebab rupiah melemah pada hari ini. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pelemahan mata uang garuda ini dikarenakan belum stabilnya pasar keuangan. Selain itu juga, karena ketidakpastian berakhirnya pandemi.
"Karena masih ketidakpastian Covid-19 serta pasar keuangan masih bergejolak," ujar Perry dalam rapat badan anggaran, Selasa (1/9/2020).
Menurutnya, pasar keuangan masih undervalue. Hal ini dikarenakan inflasi yang rendah dan stabilisasi harga yang masih terjaga. ( Baca juga:Giliran Los Angeles Dilanda Aksi Protes Anti Rasial )
"Saat ini rupiah masih undervalue karena kita lihat inflasi yang masih rendah," jelasnya.
(uka)
tulis komentar anda