Tak Terserap Optimal, Kuota BBM Subsidi Numpuk di Pertamina
Rabu, 02 September 2020 - 12:52 WIB
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan kondisi penyerapan bahan bakar minyak (BBM) subsidi tidak optimal disebabkan karena wabah virus corona. Sebab itu, masih banyak BBM subsidi yang saat ini numpuk di Pertamina.
Berdasarkan laporan Kementerian ESDM, BBM subsidi baru tersalur sebesar 8,07 juta kiloliter (kl) sampai Juli 2020 dengan rincian, minyak tanah 0,27 juta kl dan minyak solar sebsar 7,8 juta kl. Sementara kuota yang ditetapkan dalam APBN 2020 sebesar 15,87 juta kl, yang terdiri dari minyak tanah 0,56 juta kl dan minyak solar sebesar 15,31 juta kl.
"Outlook volume BBM bersubsidi tahun 2020 sebsar 15,06 juta kl, yang terdiri dari minyak tanah 0,48 juta kl dan minyak solar 14,58 juta kl," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif, di Gedung DPR, Rabu (2/9/2020).
Disisi lain, realisasi produksi minyak siap jual (lifting) minyak dan gas mencapai 1,699 juta barel setara minyak per hari (barrel oil equivalent per day/boepd). Rinciannya, realisasi lifting migas Januari sampai dengan Juli mencapai 1,699 juta barel setara minyak per hari, terdiri dari lifting minyak bumi sebesar 707 ribu barel minyak per hari dan lifting gas bumi sebesar 992 ribu barel setara minyak per hari.
"Lifting migas pada APBN 2020 ditargetkan sebesar 1,946 juta boepd. Terdiri dari minyak bumi sebesar 755 ribu boepd dan lifting gas bumi 1,191 juta boepd," tandasnya.
Berdasarkan laporan Kementerian ESDM, BBM subsidi baru tersalur sebesar 8,07 juta kiloliter (kl) sampai Juli 2020 dengan rincian, minyak tanah 0,27 juta kl dan minyak solar sebsar 7,8 juta kl. Sementara kuota yang ditetapkan dalam APBN 2020 sebesar 15,87 juta kl, yang terdiri dari minyak tanah 0,56 juta kl dan minyak solar sebesar 15,31 juta kl.
"Outlook volume BBM bersubsidi tahun 2020 sebsar 15,06 juta kl, yang terdiri dari minyak tanah 0,48 juta kl dan minyak solar 14,58 juta kl," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif, di Gedung DPR, Rabu (2/9/2020).
Baca Juga
"Lifting migas pada APBN 2020 ditargetkan sebesar 1,946 juta boepd. Terdiri dari minyak bumi sebesar 755 ribu boepd dan lifting gas bumi 1,191 juta boepd," tandasnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda