Wuih...Orang Lebih Tertarik Ngutang di BPD Ketimbang Bank BUMN, Ada Apa Ini?
Rabu, 02 September 2020 - 15:27 WIB
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat telah terjadi pertumbuhan signifikan penyaluran kredit di Bank Pembangunan Daerah (BPD). Bahkan pertumbuhan kredit lebih tinggi dibanding Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan swasta.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengatakan pertumbuhan kredit BPD hingga Juli 2020 mencapai 8,32%. Posisi ini jauh lebih tinggi atas pertumbuhan kredit Himbara sebesar 3,36% dan bank umum swasta yang hanya 0,91%.
"Artinya ini ada permintaan yang di daerah cukup besar meskipun ini total tidak bisa mengangkat secara nasional. Tapi di sini ada tanda-tanda bahwa pertumbuhan itu dimulai dari daerah," kata Wimboh di Gedung DPR, Rabu (2/9/2020).
Dia mengatakan kinerja kredit bank-bank kepemilikan asing justru merosot tajam hingga mengalami kontraksi pertumbuhan pada bank asing minus 5,35% secara tahunan. "Bank umum swasta hanya tumbuh 0,91 persen ini sektor swasta memang belum appatitenya belum kelihatan dan apalagi kalau bank milik asing ini malah mencatatkan kontraksi. Ini tugas kami mengomunikasikan kenapa belum confident," bebernya.
Dia menambahkan restrukrisasi kredit bakal mengalami peningkatan. Saat ini restrukrisasi kredit mencapai Rp857 triliun. Sedangkan, di perusahaan pembiayaan Rp176,33 triliun. "Jumlah debitur di perbankan 71,8 juta debitur dan pembiayana 4,52 juta," tandasnya.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengatakan pertumbuhan kredit BPD hingga Juli 2020 mencapai 8,32%. Posisi ini jauh lebih tinggi atas pertumbuhan kredit Himbara sebesar 3,36% dan bank umum swasta yang hanya 0,91%.
"Artinya ini ada permintaan yang di daerah cukup besar meskipun ini total tidak bisa mengangkat secara nasional. Tapi di sini ada tanda-tanda bahwa pertumbuhan itu dimulai dari daerah," kata Wimboh di Gedung DPR, Rabu (2/9/2020).
Dia mengatakan kinerja kredit bank-bank kepemilikan asing justru merosot tajam hingga mengalami kontraksi pertumbuhan pada bank asing minus 5,35% secara tahunan. "Bank umum swasta hanya tumbuh 0,91 persen ini sektor swasta memang belum appatitenya belum kelihatan dan apalagi kalau bank milik asing ini malah mencatatkan kontraksi. Ini tugas kami mengomunikasikan kenapa belum confident," bebernya.
Dia menambahkan restrukrisasi kredit bakal mengalami peningkatan. Saat ini restrukrisasi kredit mencapai Rp857 triliun. Sedangkan, di perusahaan pembiayaan Rp176,33 triliun. "Jumlah debitur di perbankan 71,8 juta debitur dan pembiayana 4,52 juta," tandasnya.
(nng)
tulis komentar anda