Produksi Gula Nasional Capai 2,46 Juta Ton, PTPN Group Jadi Kontributor Terbesar
Senin, 10 Februari 2025 - 21:50 WIB

Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menempati kembali posisi sebagai produsen gula terbesar di Indonesia. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak perusahaannya, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), sukses menempati kembali posisi sebagai produsen gula terbesar di Indonesia. Pencapaian ini mengingatkan pada kejayaan industri gula nasional pada tahun 1930, ketika Indonesia menjadi salah satu produsen gula terbesar di dunia.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani menyampaikan, capaian positif ini merupakan hasil kerja keras dan langkah-langkah strategis yang telah dijalankan perusahaan. "Tentunya ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mewujudkan swasembada gula nasional," ujar dia pada Senin (10/2/2025).
Berdasarkan laporan, produksi gula nasional hingga akhir giling tebu 2024 mencapai 2,46 juta ton, meningkat 190 ribu ton atau sekitar 10% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebanyak 2,27 juta ton. PTPN Group berkontribusi signifikan dengan peningkatan produksi sebesar 13%, dari 752 ribu ton pada 2023 menjadi 851 ribu ton pada tahun ini. Kenaikan sebesar 100 ribu ton tersebut berkontribusi sebesar 50% terhadap pencapaian kenaikan gula nasional.
PTPN berkontribusi besar dalam peningkatan produksi gula nasional melalui berbagai inisiatif, termasuk revitalisasi pabrik gula, perbaikan budidaya, efisiensi produksi, penyediaan sarana dan prasarana produksi, bantuan modal, dan digitalisasi. Restrukturisasi, inovasi, ekspansi lahan, dan operational excellence menjadi faktor utama dalam pencapaian ini.
Dari sisi produktivitas, PTPN Group mencatat hasil yang lebih baik dibandingkan rata-rata nasional. Ghani mengatakan bahwa keberhasilan PTPN diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor dan mendukung swasembada gula nasional.
Menurut Ghani, dukungan pemerintah dalam merevitalisasi industri gula turut membantu pencapaian ini. Dengan berbagai upaya dan dukungan berbagai pihak, PTPN optimistis dapat mengembalikan kejayaan industri gula Indonesia dan mencapai swasembada gula konsumsi pada tahun 2027.
"PTPN Group siap menjalankan peran sebagai stabilisator pasokan dan harga gula nasional, guna mendukung ketahanan pangan dan sektor energi nasional," tandasnya.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani menyampaikan, capaian positif ini merupakan hasil kerja keras dan langkah-langkah strategis yang telah dijalankan perusahaan. "Tentunya ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mewujudkan swasembada gula nasional," ujar dia pada Senin (10/2/2025).
Berdasarkan laporan, produksi gula nasional hingga akhir giling tebu 2024 mencapai 2,46 juta ton, meningkat 190 ribu ton atau sekitar 10% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebanyak 2,27 juta ton. PTPN Group berkontribusi signifikan dengan peningkatan produksi sebesar 13%, dari 752 ribu ton pada 2023 menjadi 851 ribu ton pada tahun ini. Kenaikan sebesar 100 ribu ton tersebut berkontribusi sebesar 50% terhadap pencapaian kenaikan gula nasional.
PTPN berkontribusi besar dalam peningkatan produksi gula nasional melalui berbagai inisiatif, termasuk revitalisasi pabrik gula, perbaikan budidaya, efisiensi produksi, penyediaan sarana dan prasarana produksi, bantuan modal, dan digitalisasi. Restrukturisasi, inovasi, ekspansi lahan, dan operational excellence menjadi faktor utama dalam pencapaian ini.
Dari sisi produktivitas, PTPN Group mencatat hasil yang lebih baik dibandingkan rata-rata nasional. Ghani mengatakan bahwa keberhasilan PTPN diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor dan mendukung swasembada gula nasional.
Menurut Ghani, dukungan pemerintah dalam merevitalisasi industri gula turut membantu pencapaian ini. Dengan berbagai upaya dan dukungan berbagai pihak, PTPN optimistis dapat mengembalikan kejayaan industri gula Indonesia dan mencapai swasembada gula konsumsi pada tahun 2027.
"PTPN Group siap menjalankan peran sebagai stabilisator pasokan dan harga gula nasional, guna mendukung ketahanan pangan dan sektor energi nasional," tandasnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda