IHSG Anjlok 1,3%, Waspadai Perdagangan Akhir Pekan
Jum'at, 04 September 2020 - 11:32 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun 0,64% di level 5.246,90 pada sesi pertama perdagangan akhir pekan Jumat (4/9/20). Dalam 9 menit IHSG terkoreksi sebesar 1,34% ke level 5.210,55.
Berdasarkan data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 79 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 778 miliar. Analis pasar modal dari Ciptadana Sekuritas Zabrina Raisa mengingatkan agar investor mewaspadai perdagangan akhir pekan. Dirinya memberikan batas bawah indeks di level 5.100. Sedang potensi batas atas indeks hari ini diprediksi di level 5.380.
"Para investor harus mewaspadai perdagangan akhir pekan ini. Perhatikan batas bawah 5.100," ujar Zabrina dalam wawancara di IDX Channel, Jumat (4/9/2020).
Beberapa bursa di kawasan Asia terlihat melemah, Nikkei Jepang terdepresiasi 1,14%,Hang Seng Hong Kong turun1,74%, sedangkan Indeks STI Singapura anjlok 1,54%. Bursa saham Amerika Serikat (AS) terjatuh pada penutupan perdagangan Kamis (3/9/2020), akibat aksi ambil untung besar besaran. Investor tidak sejalan dengan data tenaga kerja yang menunjukkan berkurangnya tingkat pengangguran baru.
Berdasarkan data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 79 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 778 miliar. Analis pasar modal dari Ciptadana Sekuritas Zabrina Raisa mengingatkan agar investor mewaspadai perdagangan akhir pekan. Dirinya memberikan batas bawah indeks di level 5.100. Sedang potensi batas atas indeks hari ini diprediksi di level 5.380.
"Para investor harus mewaspadai perdagangan akhir pekan ini. Perhatikan batas bawah 5.100," ujar Zabrina dalam wawancara di IDX Channel, Jumat (4/9/2020).
Beberapa bursa di kawasan Asia terlihat melemah, Nikkei Jepang terdepresiasi 1,14%,Hang Seng Hong Kong turun1,74%, sedangkan Indeks STI Singapura anjlok 1,54%. Bursa saham Amerika Serikat (AS) terjatuh pada penutupan perdagangan Kamis (3/9/2020), akibat aksi ambil untung besar besaran. Investor tidak sejalan dengan data tenaga kerja yang menunjukkan berkurangnya tingkat pengangguran baru.
(nng)
tulis komentar anda