Awan Gelap Ekonomi RI, Mayoritas Para Ahli Sepakat Memburuk dari 3 Bulan Lalu
Selasa, 18 Maret 2025 - 13:40 WIB
Sementara 9 pakar bahkan menilai kondisi pasar kerja saat ini jauh lebih buruk. Hanya satu pakar saja yang menilai lebih baik dan 13 lainnya menganggap tidak ada perubahan dalam kondisi pasar kerja di Indonesia.
"Nilai rata-rata -0,86 menunjukkan bahwa para pakar menganggap perekonomian RI tidak dapat menyediakan lapangan kerja yang berkualitas untuk masyarakat. Tingkat keyakinannya cukup tinggi mencapai 7,79," ungkap laporan tersebut.
Situasi pasar tenaga kerja yang diharapkan para pencari kerja dinilai masih belum terwujud. Rata-rata para ahli bersiap untuk situasi pasar kerja yang lebih buruk. Skor rata-rata -0,69 menunjukkan bahwa para pakar menganggap situasi pasar kerja akan memburuk dengan keyakinan wajar sebesar 7,60.
Lingkungan Bisnis
Mirip dengan kondisi pasar tenaga kerja, penilaian mayoritas terhadap lingkungan bisnis saat ini mengungkapkan bahwa lingkungan bisnis tersebut memburuk dibandingkan dengan periode sebelumnya. 17 dari 42 ahli menganggap lingkungan bisnis memburuk, dengan tujuh ahli tambahan menganggapnya jauh lebih buruk."Sementara itu, 15 peserta menganggapnya tidak berubah, sementara hanya tiga yang menganggapnya lebih baik dari sebelumnya. Angka rata-rata -0,67 menyoroti sentimen negatif terhadap industri dengan kepercayaan moderat 7,48," tulis laporan LPEM FEB UI.
- Kebijakan Fiskal Tak Efektif Menjaga Stabilitas Ekonomi dan Mendorong Pertumbuhan
Survei ini fokus pada persepsi para ahli mengenai kondisi ekonomi dan sosial saat ini, serta perkembangan kebijakan, dengan membandingkannya dengan periode sebelumnya dan menilai ekspektasi untuk masa depan.Menurut para ahli yang menilai kebijakan fiskal Pemerintah RI sejauh ini tidak efektif. Rata-rata tanggapan menunjukkan persepsi negatif -1,05 dan keyakinan terhadap evaluasi ini cukup tinggi mencapai 7,83. "Hal itu menunjukkan perlunya perbaikan kebijakan untuk meningkatkan efektivitas kebijakan fiskal," ungkap LPEM UI.
Dimana ada 48% responden berpendapat kebijakan fiskal dinilai tidak memiliki dampak dan cenderung kurang efektif. Bukan cuma itu, kebijakan keuangan yang sudah dijalankan selama ini juga dinilai tidak memiliki pengaruh.
Sementara bila melihat secara spesifik berbagai kebijakan yang sudah dilakukan oleh pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto, diskon tarif listrik dipandang sebagai kebijakan yang paling berdampak.
Lihat Juga :
tulis komentar anda