Laba Bersih BSBK Tahun 2024 Meroket 782,82%, Intip Kinerja Lengkapnya
Senin, 24 Maret 2025 - 15:28 WIB

PT. Wulandari Bangun Laksana, Tbk (BSBK) mencatatkan kinerja memuaskan pada akhir tahun 2024. Foto/Dok
JAKARTA - PT. Wulandari Bangun Laksana, Tbk (BSBK) mencatatkan kinerja memuaskan pada akhir tahun 2024. Emiten yang berlokasi di Balikpapan, provinsi Kalimantan Timur ini, mengelola kawasan komersial terpadu (Balikpapan Superblock) dengan berbagai fasilitas.
Perseroan memiliki pusat perbelanjaan yang disewakan yang bernama Mal e-Walk dan Mal Pentacity Shopping Venue, serta melakukan penjualan unit apartemen dan condotel.
Pada akhir tahun 2024, Perseroan berhasil mencatatkan Penjualan dan Pendapatan Usaha sebesar Rp361,4 miliar, mengalami peningkatan sebesar 4,15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 yaitu sebesar Rp347 miliar.
“Kami cukup puas dengan pencapaian kinerja tahun ini, karena Perseroan mampu untuk meningkatkan kinerja operasional secara optimal tanpa harus bergantung pada peningkatan hutang,” ungkap Direktur Perseroan, Daniel Wirawan.
Keberhasilan peningkatan pendapatan ini disebabkan karena kenaikan yang signifikan pada segmen pendapatan sewa sebesar 20,14% dan segmen pendapatan usaha sebesar 8,25% dari 135,6 miliar menjadi 146,8 miliar.
Kenaikan pendapatan sewa dan pendapatan usaha ini dapat dilihat dari peningkatan occupancy rate Mal e-Walk dan Mal Pentacity Shopping Venue. Okupansi Mall Pentacity pada tahun 2024 mencapai sebesar 94,1% mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2023 yang hanya sebesar 86,81%.
Sedangkan untuk Mall Ewalk tingkat okupansinya meningkat menjadi sebesar 99,45% di tahun 2024 dibandingkan dengan tahun 2023 yang hanya sebesar 95,53%.
Peningkatan pendapatan sewa dan pendapatan usaha Perseroan juga diiringi dengan peningkatan pada Laba Usaha yang cukup tinggi, dimana Laba Usaha pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp144,3 miliar atau meningkat sebesar 27,5% dibandingkan dengan tahun 2023 yang hanya sebesar Rp113,2 miliar.
Sedangkan Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Perseroan pada tahun 2024 meningkat signifikan dari sebelumnya sebesar Rp.64,3 miliar menjadi Rp.376,9 miliar. Hal ini disebabkan oleh adanya keuntungan dari kenaikan nilai wajar properti investasi yaitu sebesar Rp.270,5 miliar. Hal ini sesuai dengan penerapan PSAK 240 tentang properti investasi. Perseroan telah berkomitmen untuk melakukan revaluasi aset setiap 3 tahun sekali.
Perseroan memiliki pusat perbelanjaan yang disewakan yang bernama Mal e-Walk dan Mal Pentacity Shopping Venue, serta melakukan penjualan unit apartemen dan condotel.
Pada akhir tahun 2024, Perseroan berhasil mencatatkan Penjualan dan Pendapatan Usaha sebesar Rp361,4 miliar, mengalami peningkatan sebesar 4,15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 yaitu sebesar Rp347 miliar.
“Kami cukup puas dengan pencapaian kinerja tahun ini, karena Perseroan mampu untuk meningkatkan kinerja operasional secara optimal tanpa harus bergantung pada peningkatan hutang,” ungkap Direktur Perseroan, Daniel Wirawan.
Keberhasilan peningkatan pendapatan ini disebabkan karena kenaikan yang signifikan pada segmen pendapatan sewa sebesar 20,14% dan segmen pendapatan usaha sebesar 8,25% dari 135,6 miliar menjadi 146,8 miliar.
Kenaikan pendapatan sewa dan pendapatan usaha ini dapat dilihat dari peningkatan occupancy rate Mal e-Walk dan Mal Pentacity Shopping Venue. Okupansi Mall Pentacity pada tahun 2024 mencapai sebesar 94,1% mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2023 yang hanya sebesar 86,81%.
Sedangkan untuk Mall Ewalk tingkat okupansinya meningkat menjadi sebesar 99,45% di tahun 2024 dibandingkan dengan tahun 2023 yang hanya sebesar 95,53%.
Peningkatan pendapatan sewa dan pendapatan usaha Perseroan juga diiringi dengan peningkatan pada Laba Usaha yang cukup tinggi, dimana Laba Usaha pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp144,3 miliar atau meningkat sebesar 27,5% dibandingkan dengan tahun 2023 yang hanya sebesar Rp113,2 miliar.
Sedangkan Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Perseroan pada tahun 2024 meningkat signifikan dari sebelumnya sebesar Rp.64,3 miliar menjadi Rp.376,9 miliar. Hal ini disebabkan oleh adanya keuntungan dari kenaikan nilai wajar properti investasi yaitu sebesar Rp.270,5 miliar. Hal ini sesuai dengan penerapan PSAK 240 tentang properti investasi. Perseroan telah berkomitmen untuk melakukan revaluasi aset setiap 3 tahun sekali.
Lihat Juga :
tulis komentar anda