IPW: Lippo Karawaci Jeli Manfaatkan Momentum Pasar
Selasa, 08 September 2020 - 18:01 WIB
JAKARTA - Kawasan Banten mengalami lonjakan permintaan hunian hingga dua kali lipat. Selama ini pasokan properti banyak berasal dari segmen atas dan segmen bawah, sementara segmen menengah kurang.
Hasil penelitian Indonesia Property Watch (IPW) menyebutkan, pengembang segmen menengah kini semakin jeli memanfaatkan momentum tersebut. "Ceruk pasar (segmen menengah) ini memang yang selama ini supply-nya kurang," tegas Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda di Jakarta, Selasa (8/9/2020).
(Baca Juga: Beli Properti secara Digital Semakin Diminati)
Dia mencontohkan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang dinilai cukup jeli menangkap momentum tingginya permintaan pada kelebihan permintaan periode sebelumnya dengan merilis jenis yang sama. "Itu luar biasa, produk yang diluncurkan bisa kelebihan permintaan yang tinggi," ungkapnya.
Selain itu lokasi Lippo Karawaci memang paling strategis karena bersentuhan langsung dengan akses tol Jakarta-Merak dimana banyak masyarakat yang tinggal di ujung barat Jakarta yang akan tertarik untuk mendekat di daerah kerjanya di Jakarta. "Produk seperti yang diluncurkan Lippo itu yang ditunggu oleh segmen menengah. Dengan rentang harga Rp600 jutaan hingga Rp1 miliar. LPKR sangat jeli melihat pasar," ungkapnya.
LPKR merilis landed house yang kembali diserbu habis pembeli dalam waktu kurang dari lima jam. Ini mengulang sukses dari launching perdana rumah tapak tahap pertama yang juga terjual habis dalam beberapa jam saja. Cluster Cendana Peak, rumah tapak design milenial berukuran antara 50 m2 hingga 75 m2 yang berlokasi di kawasan utama Lippo Village telah memperoleh sambutan luar biasa dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 2,2 kali lipat dari 327 unit rumah yang ditawarkan.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk John Riady mengatakan seperti halnya Cendana Homes, Cendana Peak didominasi oleh calon pembeli dengan profil anak muda milenial belum menikah atau orang tua yang membeli untuk anaknya. Cendana Peak merupakan proyek kedua setelah peluncuran cluster Cendana Homes pada bulan Juli lalu yang mengalami oversubscribed hingga tiga kali lipat. Saat ini ternyata Cendana Peak juga terjadi oversubscribed dimana banyak pemesan belum mendapatkan unit.
(Baca Juga: Pendapatan Lippo Karawaci Naik Tipis Tembus Rp3,1 Triliun)
"Kami mohon maaf belum bisa memenuhi semua permintaan. Kami sangat mengapresiasi tingginya minat dan kepercayaan masyarakat atas produk kami. Untuk memenuhi permintaan pembelian unit yang belum terpenuhi, maka dalam waktu yang tidak lama lagi segera kami luncurkan cluster terbaru," ujarnya.
Area Lippo Karawaci township seluas 1.300 hektare didesain sebagai kota internasional ramah lingkungan. John mengungkapkan, Cendana Peak juga dilengkapi dengan retail arcade bernama Peak Avenue Plaza. Bangunan dua lantai berkonsep multi fungsi seluas 100 meter persegi dengan desain dual entry.
Hasil penelitian Indonesia Property Watch (IPW) menyebutkan, pengembang segmen menengah kini semakin jeli memanfaatkan momentum tersebut. "Ceruk pasar (segmen menengah) ini memang yang selama ini supply-nya kurang," tegas Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda di Jakarta, Selasa (8/9/2020).
(Baca Juga: Beli Properti secara Digital Semakin Diminati)
Dia mencontohkan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang dinilai cukup jeli menangkap momentum tingginya permintaan pada kelebihan permintaan periode sebelumnya dengan merilis jenis yang sama. "Itu luar biasa, produk yang diluncurkan bisa kelebihan permintaan yang tinggi," ungkapnya.
Selain itu lokasi Lippo Karawaci memang paling strategis karena bersentuhan langsung dengan akses tol Jakarta-Merak dimana banyak masyarakat yang tinggal di ujung barat Jakarta yang akan tertarik untuk mendekat di daerah kerjanya di Jakarta. "Produk seperti yang diluncurkan Lippo itu yang ditunggu oleh segmen menengah. Dengan rentang harga Rp600 jutaan hingga Rp1 miliar. LPKR sangat jeli melihat pasar," ungkapnya.
LPKR merilis landed house yang kembali diserbu habis pembeli dalam waktu kurang dari lima jam. Ini mengulang sukses dari launching perdana rumah tapak tahap pertama yang juga terjual habis dalam beberapa jam saja. Cluster Cendana Peak, rumah tapak design milenial berukuran antara 50 m2 hingga 75 m2 yang berlokasi di kawasan utama Lippo Village telah memperoleh sambutan luar biasa dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 2,2 kali lipat dari 327 unit rumah yang ditawarkan.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk John Riady mengatakan seperti halnya Cendana Homes, Cendana Peak didominasi oleh calon pembeli dengan profil anak muda milenial belum menikah atau orang tua yang membeli untuk anaknya. Cendana Peak merupakan proyek kedua setelah peluncuran cluster Cendana Homes pada bulan Juli lalu yang mengalami oversubscribed hingga tiga kali lipat. Saat ini ternyata Cendana Peak juga terjadi oversubscribed dimana banyak pemesan belum mendapatkan unit.
(Baca Juga: Pendapatan Lippo Karawaci Naik Tipis Tembus Rp3,1 Triliun)
"Kami mohon maaf belum bisa memenuhi semua permintaan. Kami sangat mengapresiasi tingginya minat dan kepercayaan masyarakat atas produk kami. Untuk memenuhi permintaan pembelian unit yang belum terpenuhi, maka dalam waktu yang tidak lama lagi segera kami luncurkan cluster terbaru," ujarnya.
Area Lippo Karawaci township seluas 1.300 hektare didesain sebagai kota internasional ramah lingkungan. John mengungkapkan, Cendana Peak juga dilengkapi dengan retail arcade bernama Peak Avenue Plaza. Bangunan dua lantai berkonsep multi fungsi seluas 100 meter persegi dengan desain dual entry.
(fai)
tulis komentar anda