TBIG Resmi Terbitkan Obligasi Rp700 Miliar
Jum'at, 11 September 2020 - 11:35 WIB
JAKARTA - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) resmi mencatatkan Obligasi Berkelanjutan IV Tower Bersama Infrastructure Tahap I Tahun 2020. Perseroan menargetkan dana terhimpun Rp7 triliun dalam waktu dua tahun. Total penerbitan Obligasi Berkelanjutan IV Tower Bersama Infrastructure Tahap I Tahun 2020 (Obligasi TBIG IV Tahap I) sebesar Rp700 miliar.
Jumlah tersebut terdiri atas seri A dengan nilai emisi Rp231 miliar pada tingkat bunga tetap 6,3% untuk tenor 370 hari dan seri B dengan nilai emisi Rp469 miliar pada tingkat bunga tetap 8,0% untuk tenor tiga tahun. Bunga untuk obligasi yang telah memperoleh peringkat AA- dari Fitch Indonesia ini akan dibayarkan setiap kuartal. (Baca: Jaga Tingkat Hidrasi, Jangan Tunggu Haus Baru Minum)
CFO Tower Bersama Helmy Yusman Santoso mengatakan Obligasi Berkelanjutan IV ini memiliki target dana yang dihimpun sebesar Rp7 triliun dan berlaku untuk dua tahun. “Kami sangat bahagia dapat secara sukses memasuki pasar obligasi rupiah lagi dengan harga yang kompetitif,” kata Helmy, dalam rilisnya di Jakarta, kemarin.
Sementara dana dari penawaran ini, setelah dikurangi biaya penerbitan, akan digunakan untuk pembayaran sebagian Obligasi TBIG II Tahap III Tahun 2017 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,4% yang akan jatuh tempo pada tanggal 19 September 2020. (Baca juga: 7 Daerah Ini Masih Berlakukan PSBB)
CEO Tower Bersama Hardi Wijaya Liong mengatakan perseroan memiliki struktur utang yang sangat kuat dan sepenuhnya terlindung nilai, jangka panjang, dan masih banyak ketersediaan komitmen yang belum digunakan perseroan. “Obligasi TBIG IV Tahap I mendiversifikasi dan memperkuat struktur permodalan kami,” ujarnya.
Hingga semester I/2020, total pinjaman perseroan (debt), jika pinjaman dalam mata uang dolar Amerika Serikat (USD) yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp22,56 triliun dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp10,35 triliun. (Lihat videonya: Tawuran Remaja Sambil berenang Kembali Terjadi di Jakarta Utara)
Dengan saldo kas yang mencapai Rp762 miliar, total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp21,80 triliun dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) perseroan menjadi Rp9,59 triliun. Menggunakan EBITDA kuartal II/2020 yang disetahunkan maka rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 2,1x dan total pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 4,8x. (Heru Febrianto)
Jumlah tersebut terdiri atas seri A dengan nilai emisi Rp231 miliar pada tingkat bunga tetap 6,3% untuk tenor 370 hari dan seri B dengan nilai emisi Rp469 miliar pada tingkat bunga tetap 8,0% untuk tenor tiga tahun. Bunga untuk obligasi yang telah memperoleh peringkat AA- dari Fitch Indonesia ini akan dibayarkan setiap kuartal. (Baca: Jaga Tingkat Hidrasi, Jangan Tunggu Haus Baru Minum)
CFO Tower Bersama Helmy Yusman Santoso mengatakan Obligasi Berkelanjutan IV ini memiliki target dana yang dihimpun sebesar Rp7 triliun dan berlaku untuk dua tahun. “Kami sangat bahagia dapat secara sukses memasuki pasar obligasi rupiah lagi dengan harga yang kompetitif,” kata Helmy, dalam rilisnya di Jakarta, kemarin.
Sementara dana dari penawaran ini, setelah dikurangi biaya penerbitan, akan digunakan untuk pembayaran sebagian Obligasi TBIG II Tahap III Tahun 2017 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,4% yang akan jatuh tempo pada tanggal 19 September 2020. (Baca juga: 7 Daerah Ini Masih Berlakukan PSBB)
CEO Tower Bersama Hardi Wijaya Liong mengatakan perseroan memiliki struktur utang yang sangat kuat dan sepenuhnya terlindung nilai, jangka panjang, dan masih banyak ketersediaan komitmen yang belum digunakan perseroan. “Obligasi TBIG IV Tahap I mendiversifikasi dan memperkuat struktur permodalan kami,” ujarnya.
Hingga semester I/2020, total pinjaman perseroan (debt), jika pinjaman dalam mata uang dolar Amerika Serikat (USD) yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp22,56 triliun dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp10,35 triliun. (Lihat videonya: Tawuran Remaja Sambil berenang Kembali Terjadi di Jakarta Utara)
Dengan saldo kas yang mencapai Rp762 miliar, total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp21,80 triliun dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) perseroan menjadi Rp9,59 triliun. Menggunakan EBITDA kuartal II/2020 yang disetahunkan maka rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 2,1x dan total pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 4,8x. (Heru Febrianto)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda