Waspada, Pembobolan Digital Banking Bisa lewat SMS Lho!
Jum'at, 11 September 2020 - 15:31 WIB
JAKARTA - Kasus pembobolan perbankan digital (digital banking) semakin banyak terjadi. Terkait dengan itu, pakar di bidang ini mengingatkan bahwa dalam hal keamanan teknologi ini, ada dua komponen yang utama, yakni elemen teknis dan elemen manusia sebagai pengguna.
Head Strategy Transformation & Digital Office Maybank Indonesia Michel Hamilton mengatakan saat ini beragam cara dilakukan hacker untuk membobol data nasabah dengan menggunakan alat komunikasi seperti smartphone. Modusnya bermacam-macam, bisa melalui pesan elektronik (SMS) yang dikirimkan atau dengan menelepon nasabah.
(Baca Juga: Budayakan Transaksi Online, Bank Mandiri Perkuat Layanan Perbankan Digital)
"Bisa hanya lewat panggilan telepon dan bisa juga lewat SMS untuk bisa mendapatkan data nasabah agar bisa masuk ke aplikasi perbankan digitalnya," ujar Michel dalam sebuah webinar, di Jakarta, Jumat (11/9/2020).
Para pembobol ini, kata dia, juga bisa meretas kartu SIM untuk mendapatkan data nasabah. Menurut dia, ada banyak sekali cara untuk mengambilalih SIM card ini. Karena itu, Michel meminta pengguna perbankan digital semakin berhati-hati menjaga datanya agar tidak dibobol.
Dia menambahkan, saat ini sebanyak 63% masyarakat Indonesia telah menggunakan perbankan digital melalui smarthone. Pengguna semakin meningkat karena memudahkan nasabah dalam bertransaksi dan melakukan pembayaran secara digital.
(Baca Juga: Cegah Pembobolan Rekening Bank, OJK Terapkan Pengawasan Berlapis)
"Kita meningkatkan kemudahan masyarakat tapi kita harus menekankan prinsip kehati-hatian dan informasi digital nasabah," pesannya.
Head Strategy Transformation & Digital Office Maybank Indonesia Michel Hamilton mengatakan saat ini beragam cara dilakukan hacker untuk membobol data nasabah dengan menggunakan alat komunikasi seperti smartphone. Modusnya bermacam-macam, bisa melalui pesan elektronik (SMS) yang dikirimkan atau dengan menelepon nasabah.
(Baca Juga: Budayakan Transaksi Online, Bank Mandiri Perkuat Layanan Perbankan Digital)
"Bisa hanya lewat panggilan telepon dan bisa juga lewat SMS untuk bisa mendapatkan data nasabah agar bisa masuk ke aplikasi perbankan digitalnya," ujar Michel dalam sebuah webinar, di Jakarta, Jumat (11/9/2020).
Para pembobol ini, kata dia, juga bisa meretas kartu SIM untuk mendapatkan data nasabah. Menurut dia, ada banyak sekali cara untuk mengambilalih SIM card ini. Karena itu, Michel meminta pengguna perbankan digital semakin berhati-hati menjaga datanya agar tidak dibobol.
Dia menambahkan, saat ini sebanyak 63% masyarakat Indonesia telah menggunakan perbankan digital melalui smarthone. Pengguna semakin meningkat karena memudahkan nasabah dalam bertransaksi dan melakukan pembayaran secara digital.
(Baca Juga: Cegah Pembobolan Rekening Bank, OJK Terapkan Pengawasan Berlapis)
"Kita meningkatkan kemudahan masyarakat tapi kita harus menekankan prinsip kehati-hatian dan informasi digital nasabah," pesannya.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda