Awas! Airlangga Bilang RI Bakal Ikuti 215 Negara Gabung Club Resesi
Senin, 14 September 2020 - 07:24 WIB
JAKARTA - Pemerintah memastikan Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi negatif pada kuartal III yang berarti secara teknis, RI akan memasuki resesi ekonomi. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, jika Indonesia tidak akan sendirian mengalami resesi. Hal ini dikarena 215 negara juga alami kontraksi ekonomi yang cukup berat dengan berujung resesi.
(Baca Juga: Tak Ada yang Siap Hadapi Corona, Jokowi Sebut 215 Negara Alami Ekonomi Sangat Rumit )
"Kuartal III minus 3 sampai minus 1%. Trennya seperti V shape. Kalau pun reesesi atau tidak itu bahasanya you are not alone, 215 negara mengalami resesi. Tapi yang kita lihat apakah negara itu udah ketemu bottom-nya," kata Airlangga dalam unggahan youtube, Senin (14/8/2020).
Airlangga mengatakan, dengan prediksi yang dibuat pemerintah minus 3 sampai minus 1% pada kuartal III 2020 lebih baik sebab di atas realisasi kuartal II 2020 yang minus 5,32%. "Sehingga dengan tren sampai minus 1 berarti tren positif kita sudah cukup tinggi," katanya
Dia pun menambahkan lembaga keuangan internasional juga banyak yang memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020. Misalnya saja, IMF memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh minus 0,3% di 2020, sementara di 2021 pertumbuhan melesat mencapai 6,1%.
Kemudian World Bank memperkirakan akhir tahun pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di 0%. Sedangkan di 2021 laju pertumbuhan berada di kisaran 4,8%.
(Baca Juga: 215 Negara Gabung Club Resesi, Jokowi: Kita Patut Bersyukur Masih Bisa Jualan )
Selain itu, Asian Development Bank juga mematok target pertumbuhan ekonomi RI di tahun ini minus 1%, kemudian di 2021 melesat 5,3%.Selanjutnya OECD memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh minus 2,8%
"Karena itu disebut hanya ada tiga negara yang mampu keluar dari situasi ini yaitu China dan akan diikuti Indonesia. Semula India menyusul, tapi ternyata kasus coronanya dalam sekali," tandasnya.
Lihat Juga: Temui Bos Perusahaan Raksasa di AS, Presiden Prabowo: Mereka Percaya dengan Ekonomi Indonesia
(Baca Juga: Tak Ada yang Siap Hadapi Corona, Jokowi Sebut 215 Negara Alami Ekonomi Sangat Rumit )
"Kuartal III minus 3 sampai minus 1%. Trennya seperti V shape. Kalau pun reesesi atau tidak itu bahasanya you are not alone, 215 negara mengalami resesi. Tapi yang kita lihat apakah negara itu udah ketemu bottom-nya," kata Airlangga dalam unggahan youtube, Senin (14/8/2020).
Airlangga mengatakan, dengan prediksi yang dibuat pemerintah minus 3 sampai minus 1% pada kuartal III 2020 lebih baik sebab di atas realisasi kuartal II 2020 yang minus 5,32%. "Sehingga dengan tren sampai minus 1 berarti tren positif kita sudah cukup tinggi," katanya
Dia pun menambahkan lembaga keuangan internasional juga banyak yang memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020. Misalnya saja, IMF memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh minus 0,3% di 2020, sementara di 2021 pertumbuhan melesat mencapai 6,1%.
Kemudian World Bank memperkirakan akhir tahun pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di 0%. Sedangkan di 2021 laju pertumbuhan berada di kisaran 4,8%.
(Baca Juga: 215 Negara Gabung Club Resesi, Jokowi: Kita Patut Bersyukur Masih Bisa Jualan )
Selain itu, Asian Development Bank juga mematok target pertumbuhan ekonomi RI di tahun ini minus 1%, kemudian di 2021 melesat 5,3%.Selanjutnya OECD memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh minus 2,8%
"Karena itu disebut hanya ada tiga negara yang mampu keluar dari situasi ini yaitu China dan akan diikuti Indonesia. Semula India menyusul, tapi ternyata kasus coronanya dalam sekali," tandasnya.
Lihat Juga: Temui Bos Perusahaan Raksasa di AS, Presiden Prabowo: Mereka Percaya dengan Ekonomi Indonesia
(akr)
tulis komentar anda