Menko Airlangga: Jangan Bilang Sistem Kesehatan Kita Bangkrut

Senin, 14 September 2020 - 09:11 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa, sistem kesehatan di Indonesia termasuk DKI Jakarta tidak bangkut. Foto/Dok SINDO Photo
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa, sistem kesehatan di Indonesia termasuk DKI Jakarta tidak bangkut. Sebelumnya masalah ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU khusus Covid-19 menjadi alasan kenapa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan kembali menerapkan pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara ketat mulai hari ini.

(Baca Juga: Airlangga Minta Jangan Ada Kejutan Lagi, Sindir Anies Soal PSBB? )

Airlangga membantahnya, dengan menyatakan fasilitas kesehatan dan daya tampung rumah sakit di Indonesia termasuk DKI Jakarta akan terus ditingkatkan kapasitasnya. Bahkan sebelumnya Ia menegaskan bahwa anggaran yang dimiliki pemerintah cukup untuk memenuhi fasilitas kesehatan (faskes) sesuai dengan kebutuhan dalam kasus Covid-19.

"Jangan bilang sistem kesehatan kita collapse (bangkrut). Saya tegaskan kita belum collapse untuk sistem kesehatannya. Karena jangan sampai mengatakan sistem kesehatan kita tidak mampu. Itu sama sekali tidak," kata Airlangga dalam diskusi virtual yang diunggah Youtube, Senin (14/9/2020).

(Baca Juga: Hotel Bintang Dua dan Tiga Disiapkan Tampung OTG, Sri Mulyani Tanggung Biayanya )



Sambung dia menerangkan, soal kesiapan 67 RS di Jakarta untuk melayani pasien Covid-19. Bahkan pihaknya telah menyiapkan back-up di beberapa tower Wisma Atlet. Serta terus meningkatkan tes PCR, Swab Tes dan Rapid Tes untuk mendeteksi pasien covid-19.

"Ini kita terus melakukan tes PCR. Malah tes PCR kita banyak dibandingkan negara lainnya. Dari 67 (RS) itu 40% pemerintah punya. Kita tahu kapasitas dan kemampuan pemerintah, malah kita tambah tower di wisma atlet," paparnya.

Lebih lanjut Airlangga juga mengungkapkan, pemerintah memprioritaskan kesehatan. Mulai dari mendorong peningkatan rasio tempat tidur hingga akan menanggung biaya penggunaan hotel bintang dua dan tiga, yang dijadikan sebagai ruang isolasi mandiri pasien COVID-19 yang tidak bergejala.

"Ini dilakukan di beberapa daerah di luar Jakarta, seperti Sulawesi Selatan dan Jawa Tengah. Ini yang harus dioptimalkan di Jakarta," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More