PSBB Lagi, Sri Mulyani Siapkan (Lagi) Skenario Terburuk Ekonomi
Selasa, 15 September 2020 - 16:28 WIB
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali menyiapkan skenario terburuk untuk pertumbuhan ekonomi pada kuartal III. Hal ini seiring pembatasan sosial skala besar (PSBB) yang kembali diterapkan di DKI Jakarta.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan jika dalam skenario berat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III bakal lebih tertekan dan tidak sesuai proyeksi pemerintah yang berkisar 0 sampai minus 2,1%.
(Baca Juga: Sengkarut PSBB DKI Jakarta karena Komunikasi Pemerintah Buruk)
"Kalau kita melihat PSBB ini cukup dratis kayak sebelumnya maka lower end bisa saja lebih rendah," ujar Sri Mulyani dalam onferensi pers virtual, Selasa (15/9/2020).
Namun, dia mengatakan PSBB yang dilakukan hari ini tidak banyak menghentikan aktivitas kegiatan ekonomi. "Untuk pemerintah sendiri masih ada beberapa staf, aparatur sipil negara (ASN) dan lainnya bekerja yang sesuai zonanya yang mana 25% yang bekerja. Artinya PSBB ini berbeda dengan Maret dan April yang mana situasinya seluruh kegiatan terhenti skalanya hanya menurun," katanya.
Sri Mulyani pun kembali melakukan melakukan pengawasan dan kajian guna memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga ini.
(Baca Juga: PSBB Direspons Positif, Airlangga: Pasar Saham Balik ke Zona Hijau)
"Kita memonitoring dan data-datanya yang berhubungan dengan pergerakan seiring PSBB yang dilakukan. Kita lihat dua minggu ini semoga enggak jauh penurunannya," tegas dia.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan jika dalam skenario berat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III bakal lebih tertekan dan tidak sesuai proyeksi pemerintah yang berkisar 0 sampai minus 2,1%.
(Baca Juga: Sengkarut PSBB DKI Jakarta karena Komunikasi Pemerintah Buruk)
"Kalau kita melihat PSBB ini cukup dratis kayak sebelumnya maka lower end bisa saja lebih rendah," ujar Sri Mulyani dalam onferensi pers virtual, Selasa (15/9/2020).
Namun, dia mengatakan PSBB yang dilakukan hari ini tidak banyak menghentikan aktivitas kegiatan ekonomi. "Untuk pemerintah sendiri masih ada beberapa staf, aparatur sipil negara (ASN) dan lainnya bekerja yang sesuai zonanya yang mana 25% yang bekerja. Artinya PSBB ini berbeda dengan Maret dan April yang mana situasinya seluruh kegiatan terhenti skalanya hanya menurun," katanya.
Sri Mulyani pun kembali melakukan melakukan pengawasan dan kajian guna memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga ini.
(Baca Juga: PSBB Direspons Positif, Airlangga: Pasar Saham Balik ke Zona Hijau)
"Kita memonitoring dan data-datanya yang berhubungan dengan pergerakan seiring PSBB yang dilakukan. Kita lihat dua minggu ini semoga enggak jauh penurunannya," tegas dia.
(fai)
tulis komentar anda