AS-China Makin Panas, Arus investasi Kedua Negara Anjlok
Kamis, 17 September 2020 - 14:26 WIB
HONG KONG - Investasi antara Amerika Serikat (AS) dan China merosot ke level terendah dalam sembilan tahun terakhir pada paruh pertama tahun 2020, terpukul oleh ketegangan bilateral yang makin meningkat antara kedua negara.
Hal ini dapat membuat lebih banyak perusahaan China berada di bawah tekanan untuk mendivestasikan operasinya di AS, kata sebuah laporan penelitian. Tercatat, investasi, baik langsung oleh perusahaan dan arus modal ventura antara kedua negara turun 16,2% menjadi USD10,9 miliar pada Januari-Juni dibandingkan periode yang sama 2019.
(Baca Juga: Indonesia Bisa Gantikan China Sebagai Destinasi Investasi, Asal...)
Capaian itu berbeda jauh dari realisasi setengah tahunan selaam periode 2016-2017 yang mencapai hampir USD40 miliar. Menurut konsultan Rhodium Group, penurunan ini juga disebabkan oleh merebaknya pandemi virus corona.
Mengutip risiko keamanan nasional yang ditimbulkan oleh perusahaan teknologi China, pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah memperluas tindakan secara tajam untuk membuat perusahaan China pincang.
Ini termasuk memasukkan raksasa telekomunikasi Huawei Technologies Co Ltd dalam daftar hitam perdagangannya, mengancam tindakan serupa untuk Semiconductor Manufacturing International Corp dan memerintahkan pemilik TikTok, ByteDance, untuk mendivestasi aplikasi video bentuk pendek.
ByteDance saat ini sedang mencari persetujuan untuk kesepakatan dengan Oracle Corp yang disusun sebagai kemitraan dan bukan penjualan langsung.
"Pada saat meningkatnya ketidaknyamanan dengan integrasi teknologi AS-China, banyak perusahaan lain, baik perusahaan China yang beroperasi di AS dan perusahaan AS di China mungkin terpaksa melakukan divestasi," ungkap laporan itu seperti dikutip Reuters, Kamis (17/9/2020).
(Baca Juga: Li Meng Yan: Rezim Komunis China Membuat Covid-19 dan Sengaja Melepasnya)
Ia menambahkan bahwa perlakuan AS terhadap ByteDance dan pergeseran yang lebih luas dari integrasi teknologi AS-China dapat menyebabkan kebijakan yang mempersulit perusahaan teknologi AS untuk beroperasi di China.
Investasi oleh perusahaan-perusahaan AS di China pada semester pertama anjlok 31% menjadi USD4,1 miliar, sementara investasi oleh perusahaan-perusahaan China di AS naik 38% menjadi USD4,7 miliar. Hal itu sebagian besar disebabkan oleh satu kesepakatan - pembelian saham minoritas oleh konsorsium yang dipimpin oleh Tencent Music di Universal Music group sebesar USD3,4 miliar.
Hal ini dapat membuat lebih banyak perusahaan China berada di bawah tekanan untuk mendivestasikan operasinya di AS, kata sebuah laporan penelitian. Tercatat, investasi, baik langsung oleh perusahaan dan arus modal ventura antara kedua negara turun 16,2% menjadi USD10,9 miliar pada Januari-Juni dibandingkan periode yang sama 2019.
(Baca Juga: Indonesia Bisa Gantikan China Sebagai Destinasi Investasi, Asal...)
Capaian itu berbeda jauh dari realisasi setengah tahunan selaam periode 2016-2017 yang mencapai hampir USD40 miliar. Menurut konsultan Rhodium Group, penurunan ini juga disebabkan oleh merebaknya pandemi virus corona.
Mengutip risiko keamanan nasional yang ditimbulkan oleh perusahaan teknologi China, pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah memperluas tindakan secara tajam untuk membuat perusahaan China pincang.
Ini termasuk memasukkan raksasa telekomunikasi Huawei Technologies Co Ltd dalam daftar hitam perdagangannya, mengancam tindakan serupa untuk Semiconductor Manufacturing International Corp dan memerintahkan pemilik TikTok, ByteDance, untuk mendivestasi aplikasi video bentuk pendek.
ByteDance saat ini sedang mencari persetujuan untuk kesepakatan dengan Oracle Corp yang disusun sebagai kemitraan dan bukan penjualan langsung.
"Pada saat meningkatnya ketidaknyamanan dengan integrasi teknologi AS-China, banyak perusahaan lain, baik perusahaan China yang beroperasi di AS dan perusahaan AS di China mungkin terpaksa melakukan divestasi," ungkap laporan itu seperti dikutip Reuters, Kamis (17/9/2020).
(Baca Juga: Li Meng Yan: Rezim Komunis China Membuat Covid-19 dan Sengaja Melepasnya)
Ia menambahkan bahwa perlakuan AS terhadap ByteDance dan pergeseran yang lebih luas dari integrasi teknologi AS-China dapat menyebabkan kebijakan yang mempersulit perusahaan teknologi AS untuk beroperasi di China.
Investasi oleh perusahaan-perusahaan AS di China pada semester pertama anjlok 31% menjadi USD4,1 miliar, sementara investasi oleh perusahaan-perusahaan China di AS naik 38% menjadi USD4,7 miliar. Hal itu sebagian besar disebabkan oleh satu kesepakatan - pembelian saham minoritas oleh konsorsium yang dipimpin oleh Tencent Music di Universal Music group sebesar USD3,4 miliar.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda