Jaga Kinerja di Tengah Pandemi, Ini Tiga Jurus Sakti Bank Mandiri
Kamis, 17 September 2020 - 23:53 WIB
JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19, PT Bank Mandiri Tbk menjalankan tiga fokus utama untuk menjaga kinerja perseroan agar tetap tumbuh terkendali dan survive.
Fokus pertama, menjaga kredit agar tetap tumbuh. Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, perseroan akan selektif dalam menyalurkan kredit ke sektor-sektor yang bisa dibiayai oleh perseroan dan masih memberikan pertumbuhan.
"Kita juga mendukung penyaluran kredit dalam rangka program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dan sampai hari Rabu kemarin kita sudah menyalurkan Rp32 triliun," ujar Hery saat webinar di Jakarta, Kamis (17/9/2020). (Baca juga: Pemulihan Ekonomi Sudah Sedot Dana Rp240,9 Triliun, Terbanyak untuk Bansos )
Dia menambahkan, restrukrisasi debitur dampak Covid 19 juga menjadi hal yang wajib dilakukan untuk menyelamatkan bisnis dari sisi debitur.
Kedua, efisiensi biaya. Selama kuartal II 2020 perseroan telah menurunkan biaya sebesar 8,7% qoq. Selain itu pihaknya juga fokus dalam peningkatan produktivitas kerja dan penurunan biaya operasional.
Ketiga, akselerasi digital dimana semenjak pandemi Covid-19, kebiasaan nasabah berubah. Nasabah yang tadinya berinteraksi di kantor cabang menjadi berkurang. (Baca juga: Lanjut hingga Akhir Tahun, Subsidi Bunga KUR Sudah Disalurkan ke 7,90 Juta Debitur )
"Kita ingin sekali melakukan akselerasi digital. Pembukaan rekening secara digital juga terus kita percepat termasuk proses pengajuan kredit," ungkap dia.
Fokus pertama, menjaga kredit agar tetap tumbuh. Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, perseroan akan selektif dalam menyalurkan kredit ke sektor-sektor yang bisa dibiayai oleh perseroan dan masih memberikan pertumbuhan.
"Kita juga mendukung penyaluran kredit dalam rangka program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dan sampai hari Rabu kemarin kita sudah menyalurkan Rp32 triliun," ujar Hery saat webinar di Jakarta, Kamis (17/9/2020). (Baca juga: Pemulihan Ekonomi Sudah Sedot Dana Rp240,9 Triliun, Terbanyak untuk Bansos )
Dia menambahkan, restrukrisasi debitur dampak Covid 19 juga menjadi hal yang wajib dilakukan untuk menyelamatkan bisnis dari sisi debitur.
Kedua, efisiensi biaya. Selama kuartal II 2020 perseroan telah menurunkan biaya sebesar 8,7% qoq. Selain itu pihaknya juga fokus dalam peningkatan produktivitas kerja dan penurunan biaya operasional.
Ketiga, akselerasi digital dimana semenjak pandemi Covid-19, kebiasaan nasabah berubah. Nasabah yang tadinya berinteraksi di kantor cabang menjadi berkurang. (Baca juga: Lanjut hingga Akhir Tahun, Subsidi Bunga KUR Sudah Disalurkan ke 7,90 Juta Debitur )
"Kita ingin sekali melakukan akselerasi digital. Pembukaan rekening secara digital juga terus kita percepat termasuk proses pengajuan kredit," ungkap dia.
(ind)
tulis komentar anda