Kurs Rupiah Berpotensi Menanjak Saat Pemulihan Ekonomi AS Diragukan
Jum'at, 18 September 2020 - 09:44 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah mungkin masih akan mendapatkan sentimen positif dikarenakan dollar Amerika Serikat (USD) yang tertekan. Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, pagi ini terlihat dollar AS melemah terhadap mata uang regional.
(Baca Juga: Kurs Rupiah Berakhir Terbebani ke Rp14.848/USD Saat Dollar AS Cetak Rebound )
Hal itu lantaran pasar meragukan kelanjutan pemulihan ekonomi AS setelah data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS masih dirilis cukup besar di kisaran 860 ribu klaim yang artinya pengangguran masih besar karena pandemi.
"Rupiah berpotensi menguat hari ini karena sentimen tersebut," ujar Ariston di Jakarta, Kamis (18/9/2020).
(Baca Juga: Tok! BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 4% )
Kata dia, BI rate yang ditahan juga membantu penguatan rupiah karena perbedaan yield yang masih besar. Seperti diketahui sebelumnya Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 4,0%.
Demikian juga dengan suku bunga Deposit Facility tetap 3,25% dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,75%. Hal tersebut merupakan hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 September 2020.
"Potensi kisaran USDIDR pada perdagangan hari ini di Rp14.750 hingga Rp14.900 per USD," jelasnya.
(Baca Juga: Kurs Rupiah Berakhir Terbebani ke Rp14.848/USD Saat Dollar AS Cetak Rebound )
Hal itu lantaran pasar meragukan kelanjutan pemulihan ekonomi AS setelah data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS masih dirilis cukup besar di kisaran 860 ribu klaim yang artinya pengangguran masih besar karena pandemi.
"Rupiah berpotensi menguat hari ini karena sentimen tersebut," ujar Ariston di Jakarta, Kamis (18/9/2020).
(Baca Juga: Tok! BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 4% )
Kata dia, BI rate yang ditahan juga membantu penguatan rupiah karena perbedaan yield yang masih besar. Seperti diketahui sebelumnya Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 4,0%.
Demikian juga dengan suku bunga Deposit Facility tetap 3,25% dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,75%. Hal tersebut merupakan hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 September 2020.
"Potensi kisaran USDIDR pada perdagangan hari ini di Rp14.750 hingga Rp14.900 per USD," jelasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda