Rebutan APD, Menkeu : Hubungan RI dan Negara Luar Alami Ketegangan
Senin, 04 Mei 2020 - 21:01 WIB
JAKARTA - Kebutuhan alat perlindungan diri (APD) ternyata memicu terjadinya perebutan diantara negara-negara. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, pandemi Covid-19 yang memicu permintaan APD di seluruh dunia sempat memicu ketegangan antara Indonesia dengan negara lain. Pasalnya, Indonesia merupakan salah satu produsen besar untuk APD.
"APD menjadi barang langka, bahkan kita sempat mengalami ketegangan dengan negara lain," ujar Sri Mulyani dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR, Senin (4/5/2020).
Dia menuturkan, pemerintah segera melakukan tindakan dari sisi kepabeanan. Bahkan, dia mengakui pihaknya harus melakukan pertemuan dengan produsen APD terkait hal ini.
"Industri alat-alat kesehatan di Indonesia memiliki kapasitas untuk memproduksi APD dan masker. Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia, tetapi ekspor ke seluruh dunia," katanya.
Menurut dia, beberapa negara menganggap industri alat-alat kesehatan, termasuk APD memiliki nilai tambah (value added) yang kecil, sehingga mereka tidak memprioritaskan. "Sekarang negara-negara dunia menyesal. Produksi negara lain jadi rebutan," pungkasnya.
"APD menjadi barang langka, bahkan kita sempat mengalami ketegangan dengan negara lain," ujar Sri Mulyani dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR, Senin (4/5/2020).
Dia menuturkan, pemerintah segera melakukan tindakan dari sisi kepabeanan. Bahkan, dia mengakui pihaknya harus melakukan pertemuan dengan produsen APD terkait hal ini.
"Industri alat-alat kesehatan di Indonesia memiliki kapasitas untuk memproduksi APD dan masker. Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia, tetapi ekspor ke seluruh dunia," katanya.
Menurut dia, beberapa negara menganggap industri alat-alat kesehatan, termasuk APD memiliki nilai tambah (value added) yang kecil, sehingga mereka tidak memprioritaskan. "Sekarang negara-negara dunia menyesal. Produksi negara lain jadi rebutan," pungkasnya.
(ind)
tulis komentar anda