Peluang Berkarier di Kala Pandemi, Kesempatan atau Hambatan?
Selasa, 22 September 2020 - 16:58 WIB
JAKARTA - Dampak dari pandemi Covid-19 rasa-rasanya menyentuh segala lapisan masyarakat. Banyak perusahaan gulung tikar, pemotongan gaji karyawan hingga pemutusan hubungan kerja (PHK). Keadaan seperti ini juga memaksa wirausaha kecil untuk berpikir keras agar usahanya terus bertahan.
Meski masa pandemi Covid-19 lebih banyak merepotkan, namun tetap ada hal baik menyertainya. Kondisi serba terbatas ini memicu lahirnya kreativitas. Jika dirasa-rasa, selama masa pandemi ini banyak lahir wirausaha baru dengan berbagai macam produk, terutama berkaitan dengan kebutuhan esensial seperti di bidang kesehatan yang meliputi farmasi, medis, bahkan asuransi.
(Baca Juga: Pak Wimboh, Perencana Keuangan Minta Dibikinin Wadah )
Di masa kesehatan yang terancam ini, orang tergerak memiliki perlindungan asuransi yang memadai. Sangat penting memiliki asuransi selain BPJS, mengingat hampir 100% okupansi rumah sakit penuh yang mau tak mau pindah ke rumah sakit swasta yang biayanya cukup tinggi.
Kesadaran ini membuat pelaku industri asuransi dan jasa keuangan cukup banyak dicari. Peningkatan peluang karirnya juga terbuka lebar, sebab profesi insurance advisor ini terbuka untuk semua orang yang ingin menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang-orang di sekitarnya.
Merry Hodjaja dan suaminya, David Arifan, selaku insurance advisor & mentor dari Firstline merasakan sendiri keuntungan dari profesinya di masa pandemi Covid-19 ini. Situasi yang serba tak pasti ini tidak berdampak bagi profesinya, malah stabil dan cenderung meningkat.
"Saya melihat dan mengalami dalam enam sampai tujuh bulan selama Covid-19, income yang kami hasilkan dari profesi ini cenderung stabil bahkan terus meningkat. Jika profesi ini dijalankan secara serius, bisa menjadi sandaran dalam kondisi apapun," tutur Merry Hodjaja.
Merry Hodjaja dan suaminya telah berkarir di industri ini sudah lebih dari 10 tahun. Keputusan yang mereka ambil sebagai enterpreneur tidak pernah mereka sesali, melihat hasil jerih payah itu membuahkan hasil.
Meski masa pandemi Covid-19 lebih banyak merepotkan, namun tetap ada hal baik menyertainya. Kondisi serba terbatas ini memicu lahirnya kreativitas. Jika dirasa-rasa, selama masa pandemi ini banyak lahir wirausaha baru dengan berbagai macam produk, terutama berkaitan dengan kebutuhan esensial seperti di bidang kesehatan yang meliputi farmasi, medis, bahkan asuransi.
(Baca Juga: Pak Wimboh, Perencana Keuangan Minta Dibikinin Wadah )
Di masa kesehatan yang terancam ini, orang tergerak memiliki perlindungan asuransi yang memadai. Sangat penting memiliki asuransi selain BPJS, mengingat hampir 100% okupansi rumah sakit penuh yang mau tak mau pindah ke rumah sakit swasta yang biayanya cukup tinggi.
Kesadaran ini membuat pelaku industri asuransi dan jasa keuangan cukup banyak dicari. Peningkatan peluang karirnya juga terbuka lebar, sebab profesi insurance advisor ini terbuka untuk semua orang yang ingin menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang-orang di sekitarnya.
Merry Hodjaja dan suaminya, David Arifan, selaku insurance advisor & mentor dari Firstline merasakan sendiri keuntungan dari profesinya di masa pandemi Covid-19 ini. Situasi yang serba tak pasti ini tidak berdampak bagi profesinya, malah stabil dan cenderung meningkat.
"Saya melihat dan mengalami dalam enam sampai tujuh bulan selama Covid-19, income yang kami hasilkan dari profesi ini cenderung stabil bahkan terus meningkat. Jika profesi ini dijalankan secara serius, bisa menjadi sandaran dalam kondisi apapun," tutur Merry Hodjaja.
Merry Hodjaja dan suaminya telah berkarir di industri ini sudah lebih dari 10 tahun. Keputusan yang mereka ambil sebagai enterpreneur tidak pernah mereka sesali, melihat hasil jerih payah itu membuahkan hasil.
Lihat Juga :
tulis komentar anda