Peluang Berkarier di Kala Pandemi, Kesempatan atau Hambatan?
Selasa, 22 September 2020 - 16:58 WIB
(Baca Juga: Perusahaan Perencana Keuangan Jadi Sorotan, Perlu Hati-hati Kelola Aset )
Berlatar belakang sebagai karyawan, saat itu Merry Hodjaja dan suaminya berani mengambil lompatan besar berkarir di industri perencanaan keuangan tanpa mengetahui masa depan seperti apa yang akan diperoleh. Namun dengan ketekunan, kerja keras dan blueprint yang jelas sesuai dengan jalur karir yang ditawarkan, mereka sangat bersyukur dengan pilihan mereka.
Di bawah naungan Agency Firstline yang didirikan oleh Founder : Markus Soerjadi & Lanny Sugiharta, Firstline kini telah berkembang pesat. Firstline menjadi salah satu agency terbesar lebih dari 300 agency yang ada di Indonesia.
Perusahaan ini sudah memiliki para profesional atau insurance mentors dan leaders lebih dari 100 orang, lebih dari 1000 tenaga pemasar, yang artinya melalui profesi ini bisa menjadi pilihan menjajal entrepreneurship sekaligus bermanfaat bagi banyak orang.
Merry Hodjaja melihat peluang besar di masa pandemi ini. Banyak karyawan berkualitas terpaksa di PHK, bisa menjadikan Firsline sebagai komunitas untuk mengembangkan diri. Pandemi tak bisa menghentikan seseorang untuk tetap bertumbuh secara ekonomi, akan terus ada peluang salah satunya Firstline.
"Di Firstline calon enterpreneur akan mendapatkan pelatihan, mentoring dan bimbingan berupa fundamental skills yang dibutuhkan seluruh aspek kehidupan, seperti selling skill, negosiasi, planning and mapping. Juga diajarkan leading, coaching and team building, sehingga seseorang bisa menyadari misi dalam hidupnya dan bisa dengan mantap berkata : I'm the voice of my success," ujar Merry Hodjaja.
Pandemi tidak menyurutkan agency Firstline untuk terus membantu nasabah. Meski melakukan pekerjaan di rumah saja, komunikasi dengan nasabah tetap lancar dan terkendali.
"Jadi biarpun saya dan suami WFH, namun kami tetap bisa membantu nasabah kami yang ingin memiliki perlindungan maupun meng-coaching team yang kami supervisi. Menurut saya, growth bisnis saya di kala pandemi malah makin baik karena tidak dibatasi ruang dan waktu," jelas Merry Hodjaja.
Justru mereka mendapat dukungan dari kantor pusat, dengan diluncurkan program ekonomis yang bisa menjangkau kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia berupa program perlindungan kesehatan yang dimulai dari Rp9.000/hari dengan limit kuota sampai dengan Rp10 miliar.
"Asuransi jiwa melindungi masa produktif dan memberikan kepastian dana pensiun di masa depan. Jadi, kami yakin dua program ini bisa menjadi problem solver untuk masyarakat Indonesia," lanjutnya.
Berlatar belakang sebagai karyawan, saat itu Merry Hodjaja dan suaminya berani mengambil lompatan besar berkarir di industri perencanaan keuangan tanpa mengetahui masa depan seperti apa yang akan diperoleh. Namun dengan ketekunan, kerja keras dan blueprint yang jelas sesuai dengan jalur karir yang ditawarkan, mereka sangat bersyukur dengan pilihan mereka.
Di bawah naungan Agency Firstline yang didirikan oleh Founder : Markus Soerjadi & Lanny Sugiharta, Firstline kini telah berkembang pesat. Firstline menjadi salah satu agency terbesar lebih dari 300 agency yang ada di Indonesia.
Perusahaan ini sudah memiliki para profesional atau insurance mentors dan leaders lebih dari 100 orang, lebih dari 1000 tenaga pemasar, yang artinya melalui profesi ini bisa menjadi pilihan menjajal entrepreneurship sekaligus bermanfaat bagi banyak orang.
Merry Hodjaja melihat peluang besar di masa pandemi ini. Banyak karyawan berkualitas terpaksa di PHK, bisa menjadikan Firsline sebagai komunitas untuk mengembangkan diri. Pandemi tak bisa menghentikan seseorang untuk tetap bertumbuh secara ekonomi, akan terus ada peluang salah satunya Firstline.
"Di Firstline calon enterpreneur akan mendapatkan pelatihan, mentoring dan bimbingan berupa fundamental skills yang dibutuhkan seluruh aspek kehidupan, seperti selling skill, negosiasi, planning and mapping. Juga diajarkan leading, coaching and team building, sehingga seseorang bisa menyadari misi dalam hidupnya dan bisa dengan mantap berkata : I'm the voice of my success," ujar Merry Hodjaja.
Pandemi tidak menyurutkan agency Firstline untuk terus membantu nasabah. Meski melakukan pekerjaan di rumah saja, komunikasi dengan nasabah tetap lancar dan terkendali.
"Jadi biarpun saya dan suami WFH, namun kami tetap bisa membantu nasabah kami yang ingin memiliki perlindungan maupun meng-coaching team yang kami supervisi. Menurut saya, growth bisnis saya di kala pandemi malah makin baik karena tidak dibatasi ruang dan waktu," jelas Merry Hodjaja.
Justru mereka mendapat dukungan dari kantor pusat, dengan diluncurkan program ekonomis yang bisa menjangkau kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia berupa program perlindungan kesehatan yang dimulai dari Rp9.000/hari dengan limit kuota sampai dengan Rp10 miliar.
"Asuransi jiwa melindungi masa produktif dan memberikan kepastian dana pensiun di masa depan. Jadi, kami yakin dua program ini bisa menjadi problem solver untuk masyarakat Indonesia," lanjutnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda