Erick Thohir Kejar Izin Edar Obat Avigan, Harganya Sesuai Pasaran
Selasa, 22 September 2020 - 21:45 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku, telah menghubungi pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait izin edar obat Avigan . Erick menilai percepatan pengedaran Avigan perlu dilakukan karena kebutuhannya cukup tinggi.
"Saya baru telepon BPOM agar segera bisa dikeluarkan izinnya karena memang kebutuhannya sangat tinggi di masyarakat,” ujar Erick dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VI DPR, Jakarta, Selasa (22/9/2020).
(Baca Juga: Obat Terapi Penyembuhan Covid-19 Diproduksi Kimia Farma, Erick: Selama Ini Impor )
Sebelum dipasarkan, Erick tetap memastikan agar obat yang bisa digunakan oleh pasien Covid-19 ini, mampu dijamah kalangan luas. Artinya, pemerintah mengupayakan agar harga Avigan lebih murah. Bahkan disesuaikan dengan harga pasar yakni, Rp20.000.
Sementara itu, harga obat jenis oseltamivir dan radimsir masih masih tengah dipertimbangakan. Itu karena kedua obat tersebut hasil impor.
"Kalau avigan kita pastikan lebih murah, tetapi yang oseltamivir dan radimsir karena ini impor, kita belum bisa sendiri tentuin harganya sesuai pasar. Kalau yang avigan tentu favipiravir sudah bisa lebih murah, kurang lebih Rp 20.000-an," katanya.
Tentu, harga pasar Avigan yang ditetapkan pemerintah tidak terlepas dari upaya BUMN Farmasi yang disebut-sebut mampu memproduksi Avigan secara mandiri. Melalui Holding BUMN Farmasi, yakni Bio Farma, Indonesia mulai memproduksi avigan jenis favipiravir.
(Baca Juga: Vaksin Covid-19 Dipastikan Halal dan Terdaftar di BPOM, Ini Kata Erick Thohir Loh )
"Sekarang kita sudah bisa memproduksi paracetamol sendiri dan itu menjadi harapan tahun depan bisa terjadi pabriknya. Nilainya sendiri seperti yang sudah disampaikan bagaimana bahan obat yang diperlukan pada Covid-19 ini seperti favipiravir yang dulu ngetopnya avigan, sekarang kita bisa produksi sendiri," ujar Erick.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Jokowi mengatakan, pemerintah sudah mendatangkan 5 ribu avigan dan sedang proses pemesanan sebanyak 2 juta. Sedangkan chloroquin sudah disiapkan 3 juta.
"Kita sudah siap 3 juta, kecepatan ini yang ingin kita sampaikan, kita tidak diam, tapi mencari hal, informasi-inforamsi apa yang bisa kita dapat menyelesaikan Covid ini," ujar Jokowi.
"Saya baru telepon BPOM agar segera bisa dikeluarkan izinnya karena memang kebutuhannya sangat tinggi di masyarakat,” ujar Erick dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VI DPR, Jakarta, Selasa (22/9/2020).
(Baca Juga: Obat Terapi Penyembuhan Covid-19 Diproduksi Kimia Farma, Erick: Selama Ini Impor )
Sebelum dipasarkan, Erick tetap memastikan agar obat yang bisa digunakan oleh pasien Covid-19 ini, mampu dijamah kalangan luas. Artinya, pemerintah mengupayakan agar harga Avigan lebih murah. Bahkan disesuaikan dengan harga pasar yakni, Rp20.000.
Sementara itu, harga obat jenis oseltamivir dan radimsir masih masih tengah dipertimbangakan. Itu karena kedua obat tersebut hasil impor.
"Kalau avigan kita pastikan lebih murah, tetapi yang oseltamivir dan radimsir karena ini impor, kita belum bisa sendiri tentuin harganya sesuai pasar. Kalau yang avigan tentu favipiravir sudah bisa lebih murah, kurang lebih Rp 20.000-an," katanya.
Tentu, harga pasar Avigan yang ditetapkan pemerintah tidak terlepas dari upaya BUMN Farmasi yang disebut-sebut mampu memproduksi Avigan secara mandiri. Melalui Holding BUMN Farmasi, yakni Bio Farma, Indonesia mulai memproduksi avigan jenis favipiravir.
(Baca Juga: Vaksin Covid-19 Dipastikan Halal dan Terdaftar di BPOM, Ini Kata Erick Thohir Loh )
"Sekarang kita sudah bisa memproduksi paracetamol sendiri dan itu menjadi harapan tahun depan bisa terjadi pabriknya. Nilainya sendiri seperti yang sudah disampaikan bagaimana bahan obat yang diperlukan pada Covid-19 ini seperti favipiravir yang dulu ngetopnya avigan, sekarang kita bisa produksi sendiri," ujar Erick.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Jokowi mengatakan, pemerintah sudah mendatangkan 5 ribu avigan dan sedang proses pemesanan sebanyak 2 juta. Sedangkan chloroquin sudah disiapkan 3 juta.
"Kita sudah siap 3 juta, kecepatan ini yang ingin kita sampaikan, kita tidak diam, tapi mencari hal, informasi-inforamsi apa yang bisa kita dapat menyelesaikan Covid ini," ujar Jokowi.
(akr)
tulis komentar anda