Biar Lekas Sembuh, Pasien Covid-19 Akan Diterapi
Kamis, 24 September 2020 - 16:41 WIB
JAKARTA - Pemerintah sedang menyiapkan terapi bagi pasien Covid-19 agar lekas sembuh. Saat ini, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) melakukan koordinasi dengan BUMN holding rumah sakit untuk mendorong standarisasi terapi kesembuhan pasien Covid-19.
"Standarisasi manajemen klinis terapi kesembuhan pasien Covid-19 ini penting dilakukan. Para dokter di wilayah bisa mengikuti prosedur medis yang distandarkan dan ada rujukan dalam perawatan pasien, baik yang bergejala ringan, sedang, atau berat. Ini demi peningkatan kesembuhan pasien," ujar Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana KPCPEN Erick Thohir , di Jakarta, Kamis (24/9/2020).
Erick pun memastikan bahwa kebutuhan perawatan pasien di rumah sakit rujukan terjaga dan menjaga ketersediaan fasilitas isolasi pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala. Misalnya, Wisma Atlet untuk wilayah DKI Jakartam dan hotel-hotel bintang 2 dan 3 di daerah."Sekaligus hal ini meringankan beban rumah sakit, mengurangi beban tenaga medis supaya tidak kewalahan dan kelelahan. Dan yang juga penting membatasi penyebaran virus dan penularan dari OTG," ujar Erick.
Dia melaporkan di seluruh dunia, per 23 September terjadi peningkatan lebih dari 246 ribu kasus hingga menjadi total 31,4 juta kasus. Kenaikan kasus terjadi di berbagai negara, seperti kenaikan kasus harian per 23 September lebih dari 83 ribu kasus di India, 39 ribu di Amerika Serikat, 8,9 ribu kasus di Perancis, dan 4,9 ribu kasus di Inggris. Sementara, terdapat sejumlah negara yang belum melaporkan penambahan kasusnya. Di Indonesia sendiri, terjadi kenaikan 4,4 ribu kasus seiring dengan munculnya klaster-klaster baru.
Hal itu merupakan hasil dari erbagai langkah koordinasi dengan lintas kementerian dan lembaga, terutama dengan Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah telah dilakukan. Mulai dari penambahan kemampuan testing specimen, menyiapkan dan menambah kesediaan tempat tidur di rumah sakit serta ruang isolasi, meningkatkan standarisasi penanganan kasus hingga dilakukan percepatan ketersediaan vaksin Covid-19. "Hingga kini, langkah-langkah tersebut menampakkan hasil yang positif. Per Rabu (23/9), pemeriksaan spesimen harian Covid-19 mencapai 38.181 melebihi standar WHO dan persentase pasien sembuh mencapai 73%," ungkapnya.
"Standarisasi manajemen klinis terapi kesembuhan pasien Covid-19 ini penting dilakukan. Para dokter di wilayah bisa mengikuti prosedur medis yang distandarkan dan ada rujukan dalam perawatan pasien, baik yang bergejala ringan, sedang, atau berat. Ini demi peningkatan kesembuhan pasien," ujar Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana KPCPEN Erick Thohir , di Jakarta, Kamis (24/9/2020).
Erick pun memastikan bahwa kebutuhan perawatan pasien di rumah sakit rujukan terjaga dan menjaga ketersediaan fasilitas isolasi pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala. Misalnya, Wisma Atlet untuk wilayah DKI Jakartam dan hotel-hotel bintang 2 dan 3 di daerah."Sekaligus hal ini meringankan beban rumah sakit, mengurangi beban tenaga medis supaya tidak kewalahan dan kelelahan. Dan yang juga penting membatasi penyebaran virus dan penularan dari OTG," ujar Erick.
Dia melaporkan di seluruh dunia, per 23 September terjadi peningkatan lebih dari 246 ribu kasus hingga menjadi total 31,4 juta kasus. Kenaikan kasus terjadi di berbagai negara, seperti kenaikan kasus harian per 23 September lebih dari 83 ribu kasus di India, 39 ribu di Amerika Serikat, 8,9 ribu kasus di Perancis, dan 4,9 ribu kasus di Inggris. Sementara, terdapat sejumlah negara yang belum melaporkan penambahan kasusnya. Di Indonesia sendiri, terjadi kenaikan 4,4 ribu kasus seiring dengan munculnya klaster-klaster baru.
Hal itu merupakan hasil dari erbagai langkah koordinasi dengan lintas kementerian dan lembaga, terutama dengan Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah telah dilakukan. Mulai dari penambahan kemampuan testing specimen, menyiapkan dan menambah kesediaan tempat tidur di rumah sakit serta ruang isolasi, meningkatkan standarisasi penanganan kasus hingga dilakukan percepatan ketersediaan vaksin Covid-19. "Hingga kini, langkah-langkah tersebut menampakkan hasil yang positif. Per Rabu (23/9), pemeriksaan spesimen harian Covid-19 mencapai 38.181 melebihi standar WHO dan persentase pasien sembuh mencapai 73%," ungkapnya.
(nng)
tulis komentar anda