Daya Saing Logistik Indonesia Masih Loyo, Menhub Sadari Hambatannya
Kamis, 24 September 2020 - 20:54 WIB
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui, bahwa daya saing logistik masih cukup rendah. Oleh sebab itu, pemerintah ingin meningkatkan daya saing dengan melakukan efisiensi proses dan tarif logistik melalui National Logistics Ecosystem (NLE) atau ekosistem logistik nasional.
"Kita sadar bahwa hambatan kecepatan, biaya yang tinggi harus diatasi agar perdagangan internasional dan logistik bisa lebih baik," kata Menhub Budi Karya dalam video virtual, Kamis (24/9/2020).
(Baca Juga: Duh, Sri Mulyani Akui Sistem Logistik RI Kayak Benang Kusut )
Dia pun mendukung NLE yang dikembangkan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ini, Kemenhub juga akan melakukan integrasi sistem perizinan dan pelayanan ekspor-impor di lingkup logistik.
"Kami mendukung penuh dan berperan aktif, dan kita ingin segera bahwa upaya penataan konektivitas, aksesibilitas antar kawasan menjadi lebih baik. Integrasi dan menghubungkan infrastruktur simpul-simpul transportasi seperti di pelabuhan, bandara, KA, terminal, dan pusat distribusi harus dilakukan. Dan tentu ini akan menghubungkan darat, laut, dan udara," bebernya.
(Baca Juga: Joss! Izin Ekspor Impor Bakal Diringkas Tinggal Satu Hari )
Menhub mengatakan, sudah melakukan inovasi menggunakan platform digital yang menggabungkan segala proses perizinan yang diperlukan dalam arus logistik.
"Kami juga sudah mengimplementasikan berbagai platform digital tentang efisiensi proses dan biaya, salah satunya menggabungkan platform logistik, menyederhanakan proses bisnis dari clearance melalui single submission pengangkutan, penerapan online on gate di pelabuhan, dan juga melakukan integrasi semua moda transportasi logistik," pungkasnya.
"Kita sadar bahwa hambatan kecepatan, biaya yang tinggi harus diatasi agar perdagangan internasional dan logistik bisa lebih baik," kata Menhub Budi Karya dalam video virtual, Kamis (24/9/2020).
(Baca Juga: Duh, Sri Mulyani Akui Sistem Logistik RI Kayak Benang Kusut )
Dia pun mendukung NLE yang dikembangkan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ini, Kemenhub juga akan melakukan integrasi sistem perizinan dan pelayanan ekspor-impor di lingkup logistik.
"Kami mendukung penuh dan berperan aktif, dan kita ingin segera bahwa upaya penataan konektivitas, aksesibilitas antar kawasan menjadi lebih baik. Integrasi dan menghubungkan infrastruktur simpul-simpul transportasi seperti di pelabuhan, bandara, KA, terminal, dan pusat distribusi harus dilakukan. Dan tentu ini akan menghubungkan darat, laut, dan udara," bebernya.
(Baca Juga: Joss! Izin Ekspor Impor Bakal Diringkas Tinggal Satu Hari )
Menhub mengatakan, sudah melakukan inovasi menggunakan platform digital yang menggabungkan segala proses perizinan yang diperlukan dalam arus logistik.
"Kami juga sudah mengimplementasikan berbagai platform digital tentang efisiensi proses dan biaya, salah satunya menggabungkan platform logistik, menyederhanakan proses bisnis dari clearance melalui single submission pengangkutan, penerapan online on gate di pelabuhan, dan juga melakukan integrasi semua moda transportasi logistik," pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda