Pacu Kredit, Perbankan Bisa Manfaatkan Sektor yang Kebal Covid-19

Jum'at, 25 September 2020 - 12:43 WIB
Pertanian menjadi salah satu sektor ekonomi yang kebal pandemi. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - VP Economist Bank Permata, Josua Pardede menilai perbankan bisa tetap meningkatkan kredit di tengah pandemi Covid-19 . Salah satunya adalah dengan menyalurkan kredit kepada sektor ekonomi yang tidak terdampak pandemi.

Josua mengatakan, hingga kuartal II-2020, ada beberapa sektor ekonomi yang masih bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19. Sebut saja sektor pertanian dan jasa informasi dan komunikasi.

"Sebenernya kalau kita lihat perbankan harusnya bisa memanfaatkan kalau permintaan kredit dari sebagian besar sektor misalnya perdagangan, manufaktur, konstruksi, memang cenderung melambat karena kondisi pandemi Covid-19 sehingga kondisinya perbankan juga harus bisa mendiversifikasi portofolio kreditnya sehingga masih akan tetap produktif menyalurkan kreditnya kepada sektor-sektor ekonomi lain," ujar Josua dalam acara Market Review IDX Channel, Jumat (25/9/2020). (Baca juga: Google Maps Akan Tambah Fitur Informasi Tren Kasus COVID-19 )



Namun demikian, Josua menilai bahwa pemerintah juga perlu mendorong dari sisi permintaan, karena jika dilihat anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang baru terealisasi sekitar 36%.

Dia menyebut anggaran ini perlu dipercepat lagi realisasinya oleh pemerintah dan secara khusus bagaimana pemerintah bisa meningkatkan confident dari konsumen khususnya konsumen kelas menengah dan menengah ke atas supaya mereka kembali melakukan konsumsi. (Baca juga: Gara-Gara Pandemi, Konsumen Jadi Ketagihan Pakai Dompet Digital )

"Karena ketika tidak ada konsumsi, tidak ada permintaan barang dan jasa maka dari sisi produksi tidak akan meningkat sehingga permintaan kredit akan melemah," ucapnya.
(ind)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More